Kivlan Zen Suruh Orang Tembak Wiranto, Dulu Keduanya Sempat Adu Mulut

Mayjen
Purnawirawan Kivlan Zen diklaim memerintahkankan sejumlah pembunuh bayaran
untuk mengeksekusi mati 4 pejabat negara dan 1 bos lembaga survei.
Salah
satu target pembunuhan tersebut, berdasarkan pengakuan para tersangka adalah,
menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Tajudin,
salah satu tersangka, melalui video pengakuan yang ditayangkan Mabes Polri saat
konferensi pers, Selasa (11/6/2019), menyebut disuruh menembak Wiranto.
Selain
itu, ia juga diperintahkan Kivlan Zen menembak Menteri Koordinantor Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Kepresidenan bidang
Keamanan dan Intelijen Gories Mere. Tajudin dikasih upah Rp 25 juta untuk
melakukan eksekusi itu.
"Saya
mendapatkan perintah dari Bapak Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen melalui Bapak Haji
Kurniawan alias Iwan untuk menjadi eksekutor penembakan target atas nama:
Wiranto, Luhut Pandjaitan, Budi Gunawan, Gories Mere," kata Tajudin.
Tajudin
mengatakan, duit Rp 25 juta itu diberikan Kivlan Zein melalui Kurniawan atau
Iwan. Iwan juga jadi tersangka makar dan juga eksekutor penembakan.
Wiranto,
BG, Luhut dan Gories rencananya akan dibunuh dengan menggunakan senjata laras
panjang kaliber 22 dan senjata laras pendek.
"Senjata
tersebut saya peroleh dari Haji Kurniawan alias Iwan," kata dia.
Adu
Mulut
Jauh
sebelum gonjang-ganjing tersebut, Kivlan Zen sempat tepergok bersitegang dengan
Jenderal (purn) Wiranto, dalam sebuah pertemuan.
Mereka
beradu argumentasi ketika kembali terlibat perseteruan mengenai dalang di balik
kerusuhan 1998.
Perseteruan
keduanya diabadikan dalam sebuah video singkat. Video itu diunggah melalui akun
Instagram mantan Kepala Staf Umum TNI Letjend (purn) Johannes Suryo Prabowo
@suryoprabowo.
"Kebenaran
itu tidak kenal pangkat dan jabatan, senior atau junior. Kalau yakin benar,
harus disampaikan baik dengan cara ngotot maupun tertawa," tulis JS
Prabowo seperti dikutip Suara.com, Sabtu (6/4/2019).
Dalam
video itu, tampak Kivlan mengeluarkan suara tinggi berdebat di hadapan Wiranto.
Kivlan mempermasalahkan terkait tuduhan dalang di balik kerusuhan yang terjadi
pada 1998 lalu.
"Abang
yang bilang dalang. Bertanggungjawab, bukan dalang. Sebagai panglima, bukan
mendalangi," kata Kivlan.
Kivlan
tampak begitu emosi saat berdebat dengan Wiranto. Namun, Wiranto masih tampak
tenang menghadapi pernyataan yang dilontarkan oleh Kivlan.
Salah
seorang pria yang berada di belakang Kivlan menarik bahunya. Ia mengingatkan
tidak berdebat lantaran ada awak media di tempat itu.
"Kiv,
Kiv sudah. Ada wartawan nih, ada wartawan," ujar pria dibelakang Kivlan.
Kivlan langsung berbalik dan tertawa keras. Ia langsung memeluk Wiranto. Sementara Wiranto
menyambut pelukan Kivlan dengan hangat.
"Sudah
selesai kok 99, ah masih diungkit-ungkit terus," imbuh Kivlan.
Suasana
yang semula tegang berangsur mencair. Beberapa orang yang berada di ruangan itu
langsung ikut tertawa.
Untuk
diketahui, pada 1998, Wiranto menjabat Panglima TNI, sementara Kivlan Zen
menjadi Kepala Staf Kostrad.
Kivlan
sempat menuding Wiranto sebagai orang yang bertanggung jawab atas terjadinya
kerusuhan, lantaran Wiranto merupakan petinggi TNI saat itu. Tudingan Kivlan
membuat Wiranto kesal.
Puncaknya,
Wiranto sempat menantang Kivlan dan Prabowo Subianto untuk melakukan sumpah
pocong agar membuktikan siapa di antara ketiganya yang menjadi dalang kerusuhan
1998. [Suara.com]
0 Response to "Kivlan Zen Suruh Orang Tembak Wiranto, Dulu Keduanya Sempat Adu Mulut"
Post a Comment