.ignielMiddleAds {display:block; margin:10px 0px; padding:0px;}

Suruh Rakyat Bunuh-Bunuhan Agar Prabowo Subianto Menang. Permadi Meringkuk di Tahanan


Permadi ((pakai baju hitam) serukan revolusi
JAKARTA – Seorang pengacara bernama Fajri Safi’i melaporkan anggota Mejelis Kehormatan Partai Gerindra, Permadi ke Polda Metro Jaya.
Fajri melaporkan Permadi ke polisi karena pria yang dikenal sebagai paranormal itu membuat geger jagad maya karena dengan pernyataannya yang menyerukan revolusi.
Saat Fajri melapor, ternyata polisi sudah lebih dulu melakukan penyelidikan terkair video seruan revolusi yang disampaikan Permadi.
Karena itu, laporan Fajri hanya disatukan dengan dengan model LP A yang dibuat polisi.
Pengacara muda ini menilai, pernyataan Permadi yang menyarankan rakyat Indonesia bunuh-bunuhan saja agar Prabowo Subianto menang sudah melanggar undang-undang.
Atas dasar itulah, pihaknya tidak dibuatkan LP. Sebab pernyataan politisi yang gemar mengenakan pakaian serba hitam itu sudah memenuhi unsur pidana yang bisa digarap langsung oleh polisi tanpa menunggu laporan.
“Kata polisi Itu kan tindak pidana umum, ya tanpa laporan polisi boleh bertindak,” kata Fajri di Polda Metro Jaya, Kamis malam (9/5).
Karena itu, dalam laporannya Fajri hanya memberikan video berupa pernyataan-peryataan Permadi yang menyebut ‘Revolusi’.
Dalam waktu dekat ia akan dipanggil oleh penyidik sebagai saksi prihal vidio yang dilaporkannya itu.
Ia pun yakin Permadi bakal meringkuk di jeruji besi karena membuat seruan revolusi.
“Saya hanya menunjukan beberapa video dan yang diunggah di beberapa YouTube ada dan itu tersebar di akun YouTube lain. Itu berpotensi menyulut kebencian,” ungkap Fajri.
Sebelumnya, video anggota Mejelis Kehormatan Partai Gerindra, Permadi, membuat heboh publik media sosial.
Dalam video berdurasi 8 menit 12 detik itu, tampak Permadi berada di sebuah ruangan yang cukup besar.
Di tengah ruangan, tampak meja besar dan memanjang dengan orang-orang yang duduk mengisi seluruh kursi.
Dalam vidionya itu, mantan anak buah Megawati Soekarnoputri itu meminta agar pendukung Prabowo-Sandi jangan mengikuti jalur konstitusi dalam menanggapi hasil Pilpres 2019.
Bahkan Permadi menilai bahwa jalan konstitusi terkait penyelesaian Pilpres 2019, dianggapnya bukan jalan keluar, kecuali dengan revolusi.
“Apa yang dikatakan Papa, seluruhnya benar, tetapi tidak bisa diselesaikan dengan perundingan, dengan konstitusi, dengan apa pun, kecuali dengan revolusi,” tegas Permadi disambut tepuk tangan meriah.
“Jangan menghitung korban, korban pasti besar. Kalau tidak berani korban, mundur saja,” tegasnya. [POJOKSATU.id]

0 Response to "Suruh Rakyat Bunuh-Bunuhan Agar Prabowo Subianto Menang. Permadi Meringkuk di Tahanan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel