Pesantren Sunan Kalijaga Tolak Seruan People Power Rizieq Shihab

Yogyakarta-Pondok
Pesantren Sunan Kalijaga, Gemilang, Bantul, menolak ajakan people power Rizieq
Shihab. Pengasuh Pesantren Sunan Kalijaga, Beny Susanto, menyesalkan maklumat pimpinan Front Pembela
Islam (FPI) itu yang menuduh telah terjadi kecurangan masif, sistematis dan
terstruktur pada pemilu 17 April lalu.
“Beliau
bahkan menyerukan agar dilakukan aksi massa, menuntut KPU untuk
mendiskualifikasi Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin. Maklumat, seruan ini tidaklah
patut dan semestinya ditolak, diabaikan saja karena bersifat provokatif dan
fitnah yang berpotensi merusak kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara,”
kata Beny, Kamis, 2 Mei 2019.
Menurut
Beny, peserta pemilu 2019 yang merasa dirugikan hak-haknya, termasuk menuding
terjadi kecurangan masif, sistematis dan terstruktur, harus diuji di Mahkamah
Konstitusi. "Bukan dari opini pribadi, kelompok, partai dan
golongan," ujar dia.
Pondok
Pesantren Sunan Kalijaga berpandangan, secara otoritatif dan legal belum ada
pemenang pilpres. Standing position ini, kata Beny, amat penting karena secara
konstitusional proses penghitungan suara hasil pemilu berlangsung secara
transparan, akuntabel, bisa dikoreksi dan berjenjang dilakukan oleh KPU.
Penghitungan
dari tingkat terendah di tempat pemungutan suara sampai dengan akhir di KPU
pusat, diawasi oleh para saksi pasangan calon, Bawaslu, pemantau, pengawas
independen, media massa dan pemantau internasional.
Ia
mengajak kepada semua pihak, baik pasangan calon, tim sukses, pimpinan parpol
dan simpatisan agar tetap bersama
menjaga kondusifitas, kebersamaan, persaudaraan dan persatuan nasional.
"Jauhkanlah dari fitnah, hoaks, provokasi dan ujaran kebencian yang bisa
merusak harmoni dan kohesifitas seluruh warga dan bangsa tercinta Indonesia
Raya,” kata dia. [TEMPO.CO]
0 Response to "Pesantren Sunan Kalijaga Tolak Seruan People Power Rizieq Shihab"
Post a Comment