.ignielMiddleAds {display:block; margin:10px 0px; padding:0px;}

Sekjen Partai Demokrat Jelaskan Arti Kaus #JanganDiam SBY. Berikut Penjelasannya


SBY mengenakan kaus bertuliskan #JanganDiam. Twitter.com
Jakarta, Berita Pojok - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menjelaskan kaus bertuliskan #JanganDiam yang dikenakan Presiden RI ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY merupakan ajakan Ketua Umum Partai Demokrat itu agar masyarakat memikirkan masalah Indonesia bersama. "Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, pesan moral ini untuk mengingatkan." Hinca menyampaikannya melalui pesan teks, Senin malam, 28 Mei 2018.
Tujuannya adalah agar anak bangsa bersama-sama memikirkan masalah Indonesia. Masalah yang dimaksud SBY adalah seputar masalah ekonomi, lapangan kerja, daya beli, tenaga kerja asing, utang, keamanan, serta terorisme.

Melalui kaus ini juga, Hinca mengatakan Partai Demokrat ingin mengutarakan sikapnya kepada pemerintah sebagai penyeimbang. "Yang sudah baik lanjutkan, yang belum baik perbaiki."
Kaus yang bertuliskan #JanganDiam pada bagian belakangnya dan bagian depannya bertulisan "Do Something! Jika yang Baik Diam, Yang Jahat Menang" itu menjadi bahan perbincangan warganet. Karena Hinca mengunggah foto SBY mengenakan kaus itu ke akun media sosial Twitter pribadinya, kemarin, Senin dini hari, 28 Mei 2018 pukul 03.17. Unggahan itu dibagikan ulang sebanyak 46 kali dan disukai 60 orang.
Akun twitter @maspiyuuu juga mengunggah dua foto SBY bersama istrinya, Ani Yudhoyono, berkaus itu. Cuitan dibagikan ulang sebanyak 315 kali dan disukai oleh 784 orang. Cuitan itu juga sudah dikomentari sebanyak 52 kali.
"SBY pakai kaos #JanganDiam 'Jika yang Baik Diam yang Jahat Menang' Pertanda Dilan bakal lengser." @maspiyuu yang memiliki lebih dari 196 ribu pengikut itu mencuit pada Ahad, 27 Mei 2018.

Sumber : TEMPO.CO

1 Response to "Sekjen Partai Demokrat Jelaskan Arti Kaus #JanganDiam SBY. Berikut Penjelasannya"

  1. Ramelah, pada pake kaos bertagar. Perlu dijadwal hari hari memakainya jangan sampai bentrok.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel