Orasi, Ketua FPI Jakarta: Kalau Aksi Dihalau, Kita Lawan!

Ketua
FPI DKI Jakarta Habib Muhsin Alatas mengatakan, akan melakukan perlawanan kalau
ada yang menyerang kelompoknya.
FPI
bersama sejumlah kelompok sejenis sedang menggelar aksi massa bertajuk Tahlil
Akbar 266 di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi.
Saat
berorasi, Muhsin mengakui kedatangannya bertujuan untuk menuntut keadilan pada
sidang sengketa hasil Pilpres 2019 yang Kamis (27/6) besok akan diputuskan MK.
"Kami
di sini untuk meminta keadilan. Kami berharap majelis hakim konstitusi bisa
berbuat adil. Kalau hakim sudah adil keputusannya, kami terima atau
tidak?" ujar Muhsin di samping patung kuda Jalan Medan Merdeka Barat,
Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2029).
Muhsin
kemudian mengatakan, massa aksi tidak akan diam jika ada pihak yang menghalau
demonstrasi tersebut. Ia akan melawan.
"Kalau
ada yang menyerang kita diam atau lawan?" tanya Muhsin kepada massa aksi.
"Lawan,"
jawab para massa aksi.
Sebelumnya,
satu hari menjelang sidang putusan sengketa Pilpres 2019, pengamanan di sekitar
gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, semakin
diperketat. Sejumlah personel gabungan TNI-Polri disiagakan di sekitar gedung
MK.
Pantauan
Suara.com, Rabu pukul 08.55 WIB, sejumlah personel gabungan TNI - Polri tampak
berjaga di depan gedung MK. Kawat berduri dan barrier beton pun dipasang
menutupi jalan dari arah Patung Kuda menuju Harmoni.
Sementara
sejumlah ormas yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat untuk
Keadilan dan Kemanusiaan alias Gerak sudah menggelar aksi bertajuk Tahlil Akbar
226.
Sekretaris
PA 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan, sejumlah ormas yang tergabung di
dalamnya yakni Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa
(GNPF) Ulama, dan PA 212. [Suara.com]
0 Response to "Orasi, Ketua FPI Jakarta: Kalau Aksi Dihalau, Kita Lawan!"
Post a Comment