Cerita Ratna Sarumpaet Dilarang Diskusi Bareng Rocky Gerung

Jakarta,
Berita Pojok -- Dua aktivis Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung ditolak untuk
mengisi diskusi Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) yang digelar di Pangkal Balam,
Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Penolakan
datang dari kelompok massa gabungan resmien Yudha Putra PPM, GP Anshor, dan
sejumlah organisasi kepemudaan di Babel. Tak hanya itu, Mapolda Babel juga ikut
menolak untuk mengeluarkan izin diskusi yang sedianya digelar pada Sabtu (25/8)
lalu.
Kepada
CNNIndonesia.com, Ratna Sarumpaet mengatakan GSI mengagendakan roadshow di
seluruh provinsi di Indonesia. Babel menjadi tempat pertama bagi mereka
menggelar diskusi dan bertemu dengan masyarakat setempat.
Ratna
meilai penolakan diskusi menjadi cerminan bahwa pemerintahan Joko Widodo sudah
berlebihan menghadapi masyarakat yang kritis.
"Ini
aksi ketakutan berlebihan pemerintah ditengah keterbukaan berpendapat dan
berdiskusi," kata Ratna, Senin (27/8).
Ratna
menduga rekayasa penolakan diskusi sudah dilakukan sejak ia mendarat di
Pangkalpinang. Ia sempat dikontak oleh pihak keamanan bandara bahwa
kehadirannya mendapat penolakan dari masyarakat. Namun di sisi lain, ada
sekelompok pelajar dan mahasiswa yang justru menyambut kehadirannya dengan
ramah dan mendukung digelarnya diskusi di kota mereka.
Ratna
pun tetap mengendarai mobil untuk menemui sekelompok masyarakat yang terdiri
dari ibu-ibu dan nelayan. Dalam perjalanan itu Ratna kemudian sadar dan diberitahu
oleh panitia jika ada rekayasa intelijen yang memobilisasi massa untuk menolak
kehadirannya dan Rocky Gerung. Selain diikuti oleh sekitar 8 mobil intel polisi
menuju lokasi pertemuan, Ratna juga melihat puluhan spanduk sudah tersebar di
kota Pangkalpinang yang menolak kehadirannya.
Tak
sampai di situ, setibanya di lokasi pertemuan dengan masyarakat setempat,
ibu-ibu dan nelayan yang akan ditemuinya terlihat ketakutan. Sejumlah massa pun
tiba-tiba hadir meneriaki namanya dan mengusir kehadirannya dari lokasi dialog.
"Jadi
semua penolakan seperti sudah diatur. Saya diperlakukan seperti teroris,
digiring polisi dan diteriaki," ungkap Ratna.
Lihat
juga: Ratna Sarumpaet Cekcok dengan Luhut di Posko KM Sinar Bangun
Ratna
kemudian diberitahu bahwa aparat sudah mengancam agar panitia GSI tingkat
kabupaten, kecamatan hingga kota tidak menggelar acara. Selain itu, tiga tempat
makan yang rencananya akan digunakan sebagai tempat diskusi diminta untuk
tutup.
Menurut
Ratna, polisi dan masyarakat menolak kehadirannya karena kegiatan GSI dianggap
gerakan makar untuk mengganti presiden. Alasan tersebut, imbuhnya, jelas tidak
masuk nalar. Ratna menegaskan GSI murni berisi dialog untuk memastikan
masyarakat menggunakan nalar sehatnya dalam mengawasi pemerintahan sesuai
undang-undang.
Kendati
demikian Ratna memastikan roadshow tetap harus berjalan. Rencananya GSI akan
menggelar diskusi pada tanggal awal September di Palembang dan Bengkulu. Dia
pun meminta aparat untuk tidak menjadi alat pemerintah dalam membungkam hak
berpendapat warga negara.
"Rezim
sudah panik, aparat harusnya tetap netral. Dukung ruang diskusi," kata
Ratna.
Sementara
itu, dalam akun twitter pribadinya, Rocky, yang pernah jadi dosen tidak tetap
di Universitas Indonesia (UI) itu menyindir jika saat ini diskusi diziinkan
jika berhadiah sepeda.
"Dilarang
diskusi (kecuali berhadiah sepeda)," sindirnya.
Dilarang Diskusi— Rocky Gerung (@rockygerung) 25 Agustus 2018
(Kecuali berhadiah sepeda)
Sumber
: CNN Indonesia
0 Response to "Cerita Ratna Sarumpaet Dilarang Diskusi Bareng Rocky Gerung"
Post a Comment