Tak Terima Amien Rais Disebut Politisi Comberan, PAN: Yang Ngomong, Kotoran Dia…
JAKARTA,
Berita Pojok - Ketua DPP PAN, Ali Taher, geram dengan pernyataan Ketua DPP
Hanura, Inas Nasrullah Zubir, yang menyebut bahwa Amien Rais tak ubahnya
seperti politikus comberan karena selalu membuat gaduh perpolitikan nasional.
Menurut
Ali, Inas-lah yang justru seperti kotoran karena tidak memahami dari maksud
pernyataan Amien Rais terkait partai Allah dan partai setan.
“Sekarang
yang ngomong comberan itulah yang nggak ngerti. Kotoran dia itu,” cetus Ali di
Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (16/4).
Dalam
hal ini, Ali menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Amien Rais terkait
Partai Allah dan Partai Setan saat memberikan tausiyah di Masjid Baiturrahim,
Jakarta Selatan adalah pernyataan seorang akademisi dan tokoh reformasi.
“Pak
Amien sampaikan itu kan sebagai akademisi, seorang tokoh reformasi, seorang
mubaligh, dalam perspektif membandingkan jangan sampai ada perilaku seperti
itu," ungkapnya.
Oleh
karena itu, Ketua Komisi VIII DPR RI ini sangat menyesalkan adanya politisi di
Parlemen yang menyebut Amien Rais sebagai politikus comberan, padahal Ketua
Dewan Kehormatan PAN itu harus dihargai karena salah satu tokoh reformasi di
negeri ini.
“Saya
kira itu berlebihan juga. Yang comberan itu siapa? Pak Amien tokoh reformasi
loh. Pak Amien tokoh reformasi. Belum ada yang lain-lain, siapa berani zaman
Orde Baru melawan kekuasaan otoritarianisme,” pungkasnya.
Diwartakan
sebelumnya, Politisi Partai Hanura, Inas Nasrullah, menilai, pernyataan
kontroversi dikotomi partai setan dan partai Allah yang membuat politikus
senior PAN, Amien Rais, dipolisikan, tidak ada kaitannya dengan demokrasi.
Inas
bahkan tak segan menyebut, tingkah mantan Ketua MPR itu tak ubahnya seperti
politikus comberan yang seenak udelnya saja.
"Ucapan
Amien Rais tentang 'partai setan' tidak ada kaitannya dengan demokrasi,
melainkan hanya tingkah laku politikus comberan yang seenak udelnya saja.
Demokrasi itu bukan 'bebas semau gue', tapi harus ada tanggung jawab di
dalamnya," tegas Inas kepada wartawan, di Jakarta, Senin (16/4).
Sumber
: JITUNEWS.COM
Ya dulu tokoh reformasi, sekarang apa masih pantas disebut tokoh lagi.
ReplyDelete