Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah

JAKARTA,
Berita Pojok - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan
geram dengan orang-orang yang dianggapnya asal-asalan dalam mengkritik
pemerintah.
Kegeraman
Luhut tersebut ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam seminar nasional
'Kebijakan dan Koordinasi Bidang Maritim untuk Kesejahteraan Nelayan' di Gedung
BPK RI, Senin (19/3/2018).
Awalnya,
Luhut bicara panjang lebar soal hal-hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah,
khususnya di bidang Kemaritiman. Setelah memberi pemaparan selama 16 menit, ia
pun mengungkapkan bahwa pemerintah terbuka dengan kritik dan masukan yang
membangun.
Hanya
saja, Luhut meminta agar kritik itu tidak disampaikan secara asal-asalan. Ia
lalu menyinggung soal adanya tokoh senior yang menyebut program pembagian
sertifikat Jokowi membohongi rakyat.
"Kalau
ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin rakyat, apanya yang
ngibulin. Dari dulu juga ada pembagian sertifikat tapi prosesnya panjang, lama
dan sedikit. Sekarang prosesnya cepat, dan banyak. Lah, salahnya dimana,"
kata Luhut.
Luhut
juga bicara soal banyaknya tudingan bahwa pemerintah pro terhadap Partai
Komunis Indonesia (PKI).
"Jangan
bilang kita pro PKI, dimana pro PKI. Saya ikut numpas PKI kok. Saya tentara,
saya tau," kata dia.
Luhut
juga bicara soal tudingan bahwa pemerintah menjual data masyarakat kepada
asing. "Tidak akan pernah kita lacurkan profesionalisme kita,"
katanya.
Luhut
pun mengancam akan membongkar dosa-dosa orang yang asal-asalan mengkritik
pemerintah. Luhut menyebut, orang-orang tersebut punya banyak dosa di masa
lalu.
"Jangan
asal kritik aja. Saya tahu track record-mu kok. Background saya spion
juga," kata purnawirawan Letnan Jenderal TNI ini.
"Kalau
kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosa mu banyak juga kok. Udah lah,
diam aja lah. Jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu, memang
kamu siapa?" tambah dia.
Sumber
: KOMPAS.com
0 Response to "Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah"
Post a Comment