Ahok Angkat Bicara Soal Sinyal Harga Pertalite dan Gas Elpiji 3 Kg Naik dari Luhut
Komisaris
Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat berbicara mengenai
sinyal kenaikan harga pertalite dan gas elpiji 3 kilogram. Sebelumnya, sinyal
itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
(Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Melansir
Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Ahok justru mengatakan bahwa rencana
kenaikan tersebut belum ada.
"Belum
ada (wacana kenaikan pertalite dan elpiji 3 kg)," kata Ahok pada Sabtu (2/4/2022) kemarin.
Tentunya
pertanyaan Ahok ini semakin membuat masyarakat bertanya-tanya. Apalagi, sinyal
kenaikan harga pertalite dan gas elpiji 3 kilogram yang dilontarkan Luhut itu
belum jelas kapan akan direalisasikan.
Apalagi,
masyarakat juga masih dihadapkan dengan sejumlah kenaikan harga barang, mulai
dari harga pertamax, tarif PPN dan kenaikan lainnya.
Pengamat
energi, Komaidi Notonegoro mengatakan, pemerintah harus ekstra hati-hati dalam mengambil
keputusan mengenai kenaikan harga. Ia mengingatkan agar jangan melakukan
sejumlah kenaikan harga dalam waktu berdekatan.
Terlebih,
kondisi perekonomian rakyat saat ini sedang tidak baik akibat pandemi virus
corona. Karena itu, ia menyarankan agar momentum kenaikan harga bisa diatur
dengan baik.
"Momentumnya
harus diatur. Kan pertamax sudah naik, alangkah baiknya dilihat lagi kondisi
dan ekonomi masyarakat seperti apa," saran Komaidi.
Lebih
lanjut, Komaidi menjelaskan fakta di lapangan memang menunjukkan bahwa harga
minyak dunia meningkat tinggi. Begitu pula dengan minyak mentah Indonesia atau
Indonesian crude price (ICP).
Walau
begitu, pemerintah juga perlu mempertimbangkan berbagai faktor lain. Ia meminta
pemerintah bijak dan tidak semata-mata terpaku pada harga minyak dunia saja.
"Tentu
pemerintah harus bijaksana melihat kondisi dan membuat keputusan,"
imbuhnya.
Terkait
mekanisme, Komaidi menyebut ada perbedaan antara penetapan harga pertalite dan
elpiji 3 kilogram. Untuk pertalite, penentuan harga merupakan kombinasi antara
pemerintah dan Pertamina sebagai badan usaha.
Hal
ini disebabkan karena pertalite sudah ditetapkan sebagai BBM penugasan.
"Penugasan
dan subsidi itu berbeda," tandasnya.
Sumber
: Suara.com
0 Response to "Ahok Angkat Bicara Soal Sinyal Harga Pertalite dan Gas Elpiji 3 Kg Naik dari Luhut"
Post a Comment