Golkar Minta Polri Bersikap soal Kabar Habib Rizieq Akan Pimpin Revolusi
Jakarta
- Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menilai Polri harus bersikap perihal
kabar imam besar FPI Habib Rizieq Syihab akan kembali ke Indonesia dan memimpin
revolusi. Menurut Dave, memimpin revolusi adalah pelanggaran UU.
"Ini
(Habib Rizieq akan pimpin revolusi) kan kasus hukum, bukan politik. Sebaiknya
Polri yang menyikapi," kata Dave kepada wartawan, Rabu (14/10/2020).
Dave
mengingatkan bahwa pemilihan presiden di RI dilakukan per lima tahun. Anggota
Komisi I DPR RI itu meminta pihak yang ingin mengganti pemerintahan saat ini
untuk menunggu hingga 2024.
"Ya
itu (memimpin revolusi, red) kan melanggar UU. Pemerintah kan dipilih per 5
tahun. Bila ingin mengganti presiden ya tunggu 2024," sebutnya.
Seperti
diketahui, kabar soal Habib Rizieq akan pulang ke RI dan memimpin revolusi
disampaikan Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis. Itu merupakan orasi Shabri dalam
aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.
"Imam
besar Habib Rizieq Syihab akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin
revolusi," kata Shabri dari atas mobil komando, di patung kuda Arjuna
Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (13/10).
Kabar
tersebut kemudian direspons oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus
Maftuh Abegebriel. Agus mengungkapkan status Habib Rizieq dalam sistem portal
imigrasi Kerajaan Arab Saudi masih 'blinking merah' atau belum bisa keluar dari
negara tersebut.
"Berdasarkan
komunikasi kami dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, bahwa sampai detik ini
Nama Mohammad Rizieq Syihab (MRS) dalam sistem portal imigrasi Kerajaan Arab
Saudi masih 'blinking merah'," kata Agus kepada detikcom, Rabu (14/10).
"Blinking
merah = belum bisa ke luar Saudi," imbuhnya.
Sumber
: detik.com
0 Response to "Golkar Minta Polri Bersikap soal Kabar Habib Rizieq Akan Pimpin Revolusi"
Post a Comment