Stafsus Erick Thohir Ingin Bio Farma Ekspor Vaksin Corona

Jakarta,
-- Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga menargetkan PT Bio Farma
(Persero) bisa melakukan ekspor vaksin virus corona, tidak hanya sekedar
produksi untuk kebutuhan dalam negeri. Saat ini, perusahaan telah mendatangkan
vaksin corona dari perusahaan asal China, Sinovac.
"Saya
harap di samping itu bisa terjangkau oleh masyarakat, kemudian kita juga bisa
ekspor karena Singapura, Thailand, itu pasti tidak ada vaksin. Vietnam juga
tidak punya vaksin," ujarnya, Rabu (22/7).
Untuk
diketahui, Bio Farma menerima kedatangan sebanyak 2.400 dosis vaksin pada 19
Juli 2020 lalu. Selanjutnya, perusahaan farmasi pelat merah itu akan melakukan
uji klinis tahap ketiga pada vaksin penyakit covid-19 itu.
Tahapan
uji klinis itu dijadwalkan mulai pada Agustus mendatang dan berjalan selama
enam bulan.
Selanjutnya,
kata dia, jika proses uji klinis selesai serta vaksin dinyatakan sukses maka
pemerintah akan memprioritaskan tiga golongan untuk mendapatkan vaksin
tersebut. Pertama, tenaga medis. Kedua, warga di zona merah. Ketiga, orang yang
memiliki penyakit bawaan lantaran rentan terserang Covid-19.
"Jadi
orang-orang itu yang memang prioritas untuk diberikan vaksin pertama ketika
vaksin sudah ada," ucapnya.
Sebelumnya,
Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan perseroan mematok
harga vaksin corona di kisaran US$5 hingga US$10 per dolar AS atau setara
Rp72.500 hingga Rp145 ribu per dosisnya, mengacu kurs Rp14.500 per dolar AS.
Namun, rentang harga tersebut masih bisa berubah.
"Harga
vaksin masih kami hitung, untuk perkiraan sementara estimasi US$5-US$10,"
ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Sumber
: CNN Indonesia
0 Response to "Stafsus Erick Thohir Ingin Bio Farma Ekspor Vaksin Corona"
Post a Comment