Anies Buka Suara Soal Tanda Tangan di Sertifikat Colosseum

Jakarta, -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui tandatangan cetak yang dibubuhkan di sertifikat Adikarya Wisata bagi Diskotek Colosseum tidak palsu. Namun, ia menyalahkan anak buahnya terkait kelalaian dalam penghargaan itu.

Menurut Anies, tandatangannya yang dicetak di sertifikat itu sama dengan tandatangan cetak yang banyak dipergunakan rektor bagi wisudawan.

Hal ini diungkapkan Anies di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta, Selasa (17/12).

"Kalau anda wisuda, rektor kan tandatangan cetak. Kalau SIM kan cetak. Jadi bukan pemalsuan," kata Anies seperti dalam rekaman yang diterima CNNIndonesia.com dan diperbolehkan untuk dikutip.

Karena penjelasan itu, Anies membantah bahwa tandatangan itu disebut tandatangan palsu. Menurutnya itu adalah tandatangan tipe itu banyak dilakukan untuk penghargaan.

Untuk lebih lanjut, Anies menuturkan pihaknya sedang meneliti kelalaian kasus tersebut.

"Cuma itu tandatangan yang dilakukan secara banyak untuk penghargaan. Dan sekarang lagi diperiksa. Nanti kita lihat dimana letak persoalannya," tegas dia.

Pasalnya, ada kelalaian fatal yang dilakukan oleh anak buahnya. Ia menyebut surat rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI soal kaitan Colosseum dengan kasus narkoba sudah diterima sejak Oktober.

"Kelakuan mereka sudah jelas ada surat bulan Oktober, kok masih diproses jadi kandidat dapat penghargaan. Harusnya diproses laporan. Ini malah dikasih penghargaan," ungkap dia.

"Itu fatal. Bagaimana sebuah tempat ada laporan bulan Oktober, bulan Desember dikasih penghargaan. Itu fatal. Maka diperiksa semuanya," tutup dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut penghargaan Adikarya Wisata bagi Diskotek Colosseum. Alasannya, ada laporan BNNP DKI Jakarta pada 7 September soal Colloseum yang menjadi salah satu diskotek yang mendapat perhatian khusus karena kasus narkotika.

Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, diketahui bahwa dalam sertifikat itu terdapat tanda tangan Anies. [CNN Indonesia]