Dukung Ijtima Ulama IV, Felix Siauw Propaganda Bikin Tagar #KhilafahWajib

Hasil gambar untuk Ustad eks HTI Felix Siauw

HTI telah resmi dibubarkan di Indonesia, namun Ustad eks HTI Felix Siauw terus menerus membikin ulah dengan propaganda khilafah dan memprovokasi umat dengan membikin tagar #KhilafahWajib.

Dalam tulisannya yang diposting akun IGnya pada Jumat, 8 Agustus 2019, Felix Siauw mengatakan bahwa Ijtima Ulama IV sepakat terhadap penegakan khilafah. Felix mencaption tulisannya dengan “Ijtima Ulama: #WajibKhilafah”.

“Ijtima ulama IV, menghasilkan keputusan, salah satunya adalah bahwa “semua ulama ahlusunnah wal jamaah telah sepakat bahwa penerapan syariah dan penegakan khilafah serta amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban agama Islam”, Alhamdulillah”, sebut Felix.

Felix menambahkan bahwa seperti yang sudah diduga, term “Khilafah” ini kembali membuat alergi sejumlah kalangan, terutama dari pihak penguasa yang terlihat anti pada istilah dan simbol Islam.

Felix juga mengatakan bahwa dirinya ingin sekali untuk berprasangka baik, hanya saja sangat sulit ketika melihat banyak kasus, kriminalisasi ulama, monsterisasi bendera tauhid, dan pembiaran terhadap penistaan Islam.

Kader muda NU, Guntur Romli menganggap kicauan Felix Siauw seperti arwah yang penasaran pasca pembubaran HTI.

“Anggap saja ia seperti Kuntilanak, jadi tidak perlu ditanggapi secara serius, cukup dibakarin kemenyan saja”. ujar Guntur

Pasca HTI dibubarkan karena tidak sesuai dengan Pancasila, Felix Siauw semakin menggila menyerang pemerintah dan menuding pemerintah anti syariah.

Sebenarnya, Argumennya yang dangkal tentang Khilafah ini sudah dibantah dan dipatahkan oleh beberapa pakar, diantaranya oleh Gus Nadir.

Gus Nadir menilai bahwa HTI itu penuh kepalsuan dan kepura-puraan, bahkan Inkonsistensi terhadap sistem Khilafah yang digaungkan. (Baca: Gus Nadir: Menyingkap Bukti-bukti Konkrit Inkonsistensi HTI Soal Sistem Khilafah Mereka)

Namun, Felix Siauw tetap saja ngeyel bahwa khillafah adalah ajaran Islam.

“Term #Khilafah ini tidak serta merta ada, ia berakar pada Islam dan khazanahnya. Term “Khalifah”, “Khilafah”, tak mungkin dihindarkan dalam keilmuan Islam”, ujarnya.

Disinilah perlu adanya ketegasan pemerintah, HTI tidak cukup hanya dibubarkan saja. Pemerintah harus menindak tegas siapapun yang masih jualan dan memproganda Khilafah.

Mengapa pemerintah terlalu lembek dan tidak bisa tegas meniru Malaysia yang menangkap presiden Hizbut Tahrir saat konferensi pers. (suaraislam)