Bom di Sri Lanka, Ini Ucapan Belasungkawa Tokoh Dunia

Jakarta, - Jumlah korban jiwa akibat serangan bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka telah menewaskan setidaknya 156 jiwa, 35 di antaranya adalah warga negara asing dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Belanda.

Dilansir dari Telegraph.co.uk, ada tujuh ledakan yang terjadi di tiga gereja dan tiga hotel bintang lima. Bom pertama dilaporkan meledak di St Anthony's Church di Kolombo dan gereja St Sebastian di Negombo. Sebelumnya diberitakan terjadi enam ledakan bom.

Setelah tiga ledakan di dua gereja tersebut, tiga hotel yakni Shangri-La, Cinnamon Grand dan Kingsbury juga mengalami kejadian serupa. Ditutup kemudian oleh ledakan lagi di Gereja Zion di kota Batticaloa.

Duka saat Paskah di Minggu (21/4/2019) ini menarik banyak minat dari tokoh-tokoh dunia untuk menyamaikan belasungkawa dan rasa simpati mendalam.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyampaikan belasungkawa melalui akun Twitternya siang ini. Dia menyebutkan bahwa masyarakat jangan sampai menyebarkan berita yang tak benar dan pemerintah akan segera mengambil langkah untuk mengatasi situasi tersebut.

"Saya sangat mengutuk serangan pengecut terhadap orang-orang kami hari ini. Saya menyerukan kepada semua orang Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat. Harap hindari menyebarkan laporan dan spekulasi yang tidak diverifikasi. Pemerintah mengambil langkah segera untuk mengatasi situasi ini," tulisnya.

Perdana Menteri India Narendra Modi

India juga ikut berduka, ucapan duka diwakili oleh Perdana Menterinya Narendra Modi melalui akun twitter pribadinya.

"Sangat mengutuk ledakan mengerikan di Sri Lanka. Tidak ada tempat untuk barbarisme semacam itu di wilayah kami. India berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Sri Lanka. Saya bersama keluarga yang berduka dan doa bersama yang terluka," tulisnya siang ini.

Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih

Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih dalam akunnya @ibusolih juga menyampaikan hal serupa. Dia menyebut tindakan pengeboman tersebut adalah tindakan pengecut dan menyatakan dukungannya dalam perang melawan terorisme.

"Sedih dengan peristiwa mengerikan di Sri Lanka pagi ini. Simpati tulus saya kepada semua yang terkena dampak tindakan pengecut ini. Pada masa yang sulit ini, saya menegaskan solidaritas kami dengan pemerintah dan rakyat Sri Lanka dan memastikan dukungan kami dalam perang melawan terorisme," katanya.

Perdana Menteri Inggris Theresa May

Perdana Menteri Inggris Theresa May (@theresa_may) ikut menunjukkan simpatinya.

"Tindakan kekerasan terhadap gereja dan hotel di Sri Lanka benar-benar mengerikan, dan simpati terdalam saya bagi semua yang terkena dampak pada saat yang tragis ini. Kita harus berdiri bersama untuk memastikan bahwa tidak seorang pun harus mempraktikkan keyakinan mereka dalam ketakutan," kata dia di media sosial yang sama.

Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani

Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani (@EP_President) menyebut pengeboman di gereja-gereja Sri Lanka sebagai genosida terhadap orang Kristen.

"Bahkan pada hari Minggu Paskah, ada orang yang menabur kebencian dan menuai kematian. Serangan di gereja-gereja #SriLanka bersaksi tentang genosida nyata yang dilakukan terhadap orang-orang Kristen. Mari kita berdoa untuk para korban yang tidak bersalah dan bekerja menuju kebebasan beragama di seluruh dunia," demikan cuitannya.

Presiden European Commision Jean-Claude Junker

Ucapan belasungkawa serupa juga disampaikan oleh Presiden European Commision Jean-Claude Junker dalam akunnya twitter pribadinya @JunckerEU.

Dia ikut bersedih atas korban yang berkumpul untuk beribadah dan turis yang berkunjung ke Sri Lanka.

"Dengan kengerian dan kesedihan saya mendengar tentang pemboman di #SriLanka yang menelan korban banyak orang. Saya menyampaikan belasungkawa sepenuh hati kepada keluarga para korban yang telah berkumpul untuk beribadah secara damai atau datang untuk mengunjungi negara yang indah ini. Kami siap mendukung," tulis Juncker. [CNBC Indonesia]