Gandeng Tangan yang Digagas Pendukung Prabowo Ingin Pecahkan Rekor, GAGAL

Pendukung
paslon capres 02 Prabowo-Sandi menggelar acara bertajuk Gandengan Tangan
Terpanjang Salam Dua Jari Prabowo Sandi Se-Indonesia dan Dunia di Kecamatan
Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (1/3).
Acara
itu sedianya digelar untuk pecahkan rekor sebagai gandengan terpanjang di
Indonesia dan dunia. Anang Immamudin, inisiator dan penanggung jawab acara,
mengatakan target massa yang ikut untuk pecahkan rekor adalah 100 ribu orang.
Jumlah itu, kata dia, berdasarkan perhitungan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Namun
yang hadir dalam acara itu hanya 3.000 orang. Walhasil, acara gandengan tangan
itu gagal pecah rekor. Meski demikian, Anang menyebut antusias relawan
pendukung capres nomor urut 02 patut diapresiasi.
"Alhamdulillah
sepenilaian kami, ini berjalan sangat lancar, sangat bagus, kondusif,"
kata dia. "Istilahnya memberi simpati dan empati kepada masyarakat meski
ada konsekuensi macet, bagi kami itu bisa diatasi pihak kepolisian".
Acara
gandengan tangan itu sejatinya digelar dari Tugu Hitam hingga Kali Putih. Jika
mengacu pada ketentuan pemecahan rekor, jarak gandengan tangan harus mencapai
31 kilometer dari titik awal ke titik akhir lokasi. Namun, acara gandengan
tangan hanya sampai perempatan lampu merah Semen (Jumoyo) alias setengahnya.
Selain
karena kurangnya massa yang hadir, acara gagal pecah rekor karena massa
pendukung capres nomor urut 01 Jokowi juga sedang mengadakan agenda peresmian
posko pemenangan di lokasi yang sama.
“Sebenarnya
arahnya ke sana (pemecahan rekor) tapi tadi ada pertimbangan keamanan karena
ada dari pendukung 01 meresmikan posko di pinggir Kali Putih itu," ujar
Anang. "Pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian tidak boleh diblokade
dari wialayah Jumoyo sampai ke arah itu”.
Komisioner
Bawaslu Kabupaten Magelang M. Yasin Awan Wiranto mengatakan tadinya acara
pendukung paslon capres 01 lebih dekat dengan acara yang digelar pendukung
paslon capres 02. Namun kemudian dipindah lebih jauh di lapangan Tamanagung.
“Dipindah
agar kejadian seperti di Yogya tidak terjadi. Selain itu antisipasi macet,”
katanya kepada wartawan. [kumparan.com]
Kesian euy
ReplyDelete