.ignielMiddleAds {display:block; margin:10px 0px; padding:0px;}

Andi Arief, Nyaring Bernyanyi di Twitter, Bungkam di Hadapan Bubuk Narkoba


https://www.tagar.id/Asset/uploads/485066-andi-arief.jpeg
Jakarta, - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief untuk ke sekian kali membuat berita. Kali ini ia tertangkap basah sedang mengkonsumsi narkoba di sebuah hotel di Jakarta.
Seiring kabar penangkapan politikus berinisial AA, beredar pula foto mirip politikus Demokrat Andi Arief yang sedang duduk di dalam sel beralaskan kasur berwarna pink.

Sebelumnya, tak lama Prabowo Subianto memutuskan memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya dalam Pilpres 2019, Andi Arief bernyanyi nyaring di Twitter bahwa Sandiaga Uno telah membayar mahar kepada PKS dan PAN masing-masing senilai Rp 500 miliar agar Sandiaga didukung menjadi calon wakil presiden Prabowo.
Pihak-pihak yang dituduh memberikan mahar maupun menerima mahar, semua menyangkal pernyataan Andi Arief tersebut. Anehnya, tak seorang pun dari PAN, PKS, Gerindra atau Demokrat, melaporkan Andi Arief ke kepolisian atas tuduhan palsunya tersebut.
Berikutnya, pada awal tahun 2019 Andi Arief lagi-lagi membuat berita dengan membuat cuitan di Twitter, tentang hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos. Tidak tanggung-tanggung, tudahannya mengarah pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara negara.
Tak perlu menunggu lama, KPU membuat laporan ke Polda Metro dan Bareskrim. KPU menutup ruang untuk penggorengan hoaks tersebut.
Melihat perilaku Andi Arief tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan bahwa itu merupakan fitnah pada awal tahun yang dilakukan seorang politikus tersohor yang sangat tidak berintegritas.
Demokrat: Bagai Petir di Siang Bolong
Andi Arief lahir di Bandar Lampung, Lampung, 48 tahun silam. Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sejak tahun 2015. Andi pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam dari tahun 2009 hingga 2014, pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Andi dikenal sebagai aktivis pro-demokrasi pada masa mudanya. Ia aktif di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada pertengahan dekade 1990-an. Akibat kegiatan aktivismenya yang dianggap mengancam Orde Baru, ia menjadi salah satu korban penculikan aktivis pada tahun 1998.
Pada tanggal 3 Maret 2019 pukul 18:30 WIB, sesuai keterangan Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Krisno Siregar, Andi Arief ditangkap di sebuah hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat karena diduga menggunakan sabu. Polisi mencari barang bukti hingga menggeledah kamar mandi hotel dan terpaksa membongkar toilet duduk di dalam kamar mandi tersebut. Atas peristiwa itu, pihak Partai Demokrat langsung menggelar rapat darurat.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyebut kabar penangkapan politikus Demokrat Andi Arief atas dugaan narkoba bagaikan petir di siang bolong.
"Kami kaget dengan berita ini. Seperti petir di siang bolong," ujar Imelda dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.
Imelda mengatakan bahwa Demokrat sedang mencari tahu kebenaran masalah ini.
"Kalau bisa, ingin bertemu dengan AA untuk menanyakan langsung," katanya.
Imelda pun menginformasikan Demokrat akan segera menggelar jumpa pers terkait dengan kabar penangkapan Andi Arief. [Tagar.id]

0 Response to "Andi Arief, Nyaring Bernyanyi di Twitter, Bungkam di Hadapan Bubuk Narkoba"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel