Heboh Kabar Ada Tanda Lubang di Surat Suara Pilpres 2019, Ini Faktanya

Beredar
foto yang diklaim sebagai contoh surat suara pada Pilpres 2019, ada tanda
lubang di salah satu foto pasangan calon. Seperti yang di-posting akun Facebook
(FB) atas nama Arya Setiawan (facebook.com/arya.doang.50702).
Selain
mem-posting foto surat suara, Arya juga menambahkan narasi sebagai berikut:
"Assalamualaikum wr wb.
#COPAS Diberitahukan kepada
seluruh relawan Prabowo Sandi agar pada saat pencoblosan berlangsung untuk mengawal
#suratsuara dan ketika #suratsuara sedang dihitung kita harus memperhatikan dg
cermat #tangan atau #jari siPenghitung #suratsuara (bisa jadi #jari #tangan
siPenghitung melubangi salah satu Paslon). Karena di nomor 1 ada tanda lubang
(betul atau tdknya tetap kita harus waspada) yg kemungkinan mudah dibolongin
oleh #jari #tangan.
#WASPADALAH..!!
#MohonDISHARE
sebanyak"nya.
#SalamAkalSehat"


Hasil
penelusuran Adi Syafitrah, salah seorang member grup FB Forum Anti Fitnah,
Hasut, dan Hoax (FAFHH), surat suara yang ada tanda lubang di foto pasangan
calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01 itu, bukanlah
asli.
“Melainkan
contoh surat suara yang dipakai oleh seorang warga yang melakukan protes
terhadap desain surat suara Pilpres 2019 di Solo,” kata Adi dalam debunk-nya,
Rabu (13/2/2019).
Sebagaimana
pernah diberitakan Okezone
(https://news.okezone.com/read/2019/01/09/605/2002135/aksi-seorang-diri-warga-solo-protes-desain-surat-suara-pilpres),
bahwa ada seorang warga melakukan aksi protes seorang diri di Bunderan Gladak,
Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Aksi
itu, karena desain surat suara Pilpres 2019 dinilai bisa merugikan pasangan
capres-cawapres nomor urut 01. Meski dilakukan seorang diri, aksi memprotes
desain surat suara Pilpres yang dilakukan Bambang Saptono ini menarik perhatian
para pengguna jalan.
Sambil
membawa dua buah contoh disain kartu suara Pilpres yang memuat pasangan Joko
Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Bambang
menunjukan di mana pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 ini bakal
dirugikan bila pihak KPU tetap mencetak desain kartu suara itu.
Pertama,
pada desain surat suara itu tidak tertera adanya tanggal pelaksanaan Pilpres.
Seharusnya, ungkap Bambang, pada surat suara itu dicantumkan tanggal
pelaksanaan Pilpres. Menurut Bambang, biar jelas pemilunya kapan.
Poin
kedua terletak pada redaksional di surat suara. Di mana, seharusnya dalam surat
suara itu tertera tulisan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2019.
Karena, dokumen negara harus lengkap.
Selain
kedua poin itu, Bambang menyoroti garis batas pada foto pasangan calon nomor
01. Apalagi, paslon nomor urut 01 menggunakan pakaian warna putih. Sehingga,
bila tidak diberi tambahan garis bisa mempengaruhi saat pencoblosan. Nah,
menurut Bambang lagi, hal itu bisa merugikan karena batas di mana boleh
dicoblos dan mana yang tidak bisa dicoblos tidak terlihat.
Dalam
aksinya, Bambang meminta KPU harus segera merevisi surat suara agar tidak
menimbulkan masalah di kemudian hari. Apalagi, masih ada waktu untuk melakukan
revisi sebelum masuk ke percetakan pada 15 Januari.
Sebelum
mengakhiri aksinya, Bambang memasang famlet kartu suara di papan Graha Solo
Raya, meskipun saat memasang, salah satu aparat polisi yang menjaga aksi
tunggal sempat melarang, namun Bambang tetap nekat memasang famlet.
Dalam
protes itu, Bambang sengaja memberi tanda semacam lingkaran di lembar contoh
surat suara. Nah, foto dalam pemberitaan aksi Bambang inilah yang digunakan
Arya untuk membuat informasi yang menyesatkan.
"Intinya,
informasi yang dibuat dia (Arya) ini disinformasi atau konten yang
menyesatkan," tutup Adi Syafitrah. [okezone.com]
0 Response to "Heboh Kabar Ada Tanda Lubang di Surat Suara Pilpres 2019, Ini Faktanya"
Post a Comment