Tim Jokowi Bantah Fadli soal Demokrasi RI Anjlok: Data dari Mana ?

Tim
Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjawab kritik Wakil Ketua DPR
Fadli Zon yang menyebut indeks demokrasi Indonesia anjlok. Juru bicara TKN
Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily balik memaparkan data dari laporan lembaga
internasional, Freedom House yang jadi rujukan Fadli.
"Data
dari mana itu Fadli Zon dapatnya? Ambil data kok seenaknya? Menurut data The
Freedom House, tidak benar Indonesia statusnya turun dari 'free' ke 'partly
free'. Indonesia masih tetap partly free, bahkan status itu tidak berubah dari
2014, nilai agregatnya pun stabil di angka 65," kata Ace kepada wartawan,
Rabu (3/1/2019).
Ia
pun menjelaskan mengapa Indonesia hingga kini masih menyandang status 'partly
free'. Masih menurut data Freedom House, Ace mengatakan hal ini berkaitan
dengan kasus penistaan agama yang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Di
tahun 2018 angka turun jadi 64 oleh Freedom House yang paling disoroti adalah
kasus Gubernur Ahok yang Kristian di mana dipersekusi/kriminalisasi atas
tuduhan penghinaan agama bahkan sampai di penjara 2 tahun. Ini sebab freedom
kita partly free," ujarnya.
Ace
menyebut kasus itu pun tidak lepas dari keterlibatan Fadli. Ia mencontohkan
peristiwa aksi bela Islam yang berkaitan dengan kasus Ahok itu.
"Dan
ini ulah Fadli dan kawan-kawan yang selalu mendorong isu-isu agama untuk
kepentingan politik. Jelas saja indeks demokrasi Indonesia turun, kebebasan
memeluk agama, peradaban agama lain selain Islam di Indonesia semakin tergerus,
aksi-aksi bela Islam, persekusi non muslim marak terjadi, di mana momentum
awalnya ada di Pilkada DKI di mana Timnya Prabowo yang memulai. Justru ini
kesalahan Fadli, dkk. Indeks akan makin parah jika orang seperti mereka yang
berkuasa," kata Ace.
Ace
kemudian merujuk data The Economist Intelligence Unit (EIU) yang juga menjadi
dasar kritik Fadli. Ia menegaskan angka yang dipaparkan Fadli merupakan data
2017.
"Sementara,
Menurut The Economist Intellegence Unit, tahun 2017, memang Indeks Demokrasi
Indonesia benar turun 20 peringkat dibanding tahun 2016 seperti yg dikatakan
Fadli Zon. Perlu dicatat itu taun 2017, bukan 2018 seperti yang dikatakan
Fadli," jelas politikus Golkar itu.
"Posisi
Indonesia sama dengan AS, yang tidak sepenuhnya demokrasi. Padahal AS
digadang-gadang sebagai rujukan Fadli, Prabowo, dkk negara paling
demokratis," lanjut Ace.
Sementara
itu, kata Ace, jika merujuk data BPS indeks demokrasi Indonesia di 2017 naik
dibanding 2016. Namun, ia mengatakan memang indikator kebebasan berpendapat
turun.
"Indeks
demokrasi angkanya 72,11 (skala 0-100) pada 2017, meningkat dibanding 2016 yang
hanya 70,09. Dengan demikian Indonesia berada di kategori sedang. Aspek
kebebasan sipil meningkat 2,3 poin dari 76,45 jadi 78,75. Aspek lembaga
demokrasi juga naik 10,44 poin dari 62,05 jadi 72,49," paparnya.
Menurut
Ace, menurunnya kebebasan berpendapat ini dipengaruhi sejumlah faktor. Salah
satu yang utama adalah adanya ancaman kekerasan dari pihak yang tak suka dengan
perbedaan pendapat.
"Tentu
ini ulah kelompok yang berjubah agama yang sweeping dan mulai
mengkafir-kafirkan. Merekalah yang membuat kebebasan berpendapat, masyarakat
minoritas berkespresi menjadi turun," pungkas Ace. [detik.com]
0 Response to "Tim Jokowi Bantah Fadli soal Demokrasi RI Anjlok: Data dari Mana ?"
Post a Comment