Demi Jokowi-Maruf, Generasi Milenial Siap Perangi Hoaks

Surabaya, Ribuan orang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Joko Widodo-Maruf Amin. Deklarasi disampaikan massa yang menamakan diri mereka Kelompok Pemuda Milenial Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Acara bertema memacu kreativitas dan kewarasan spiritual generasi milenial. Acara berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis malam, 10 Januari 2019.

Zainal Abidin, salah satu penggagas deklarasi dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf, menyatakan isu hoaks dan radikalisme kian marak berkembang di tengah masyarakat, menjelang Pilpres 17 April 2019. Karena itu, kata Zainal, deklarasi tersebut diharapkan mampu mengakhiri kebingungan terkait isu pemahaman politik yang sedang berkembang.

"Karena itu, kami ingin dengan deklarasi ini masyarakat kedepan tidak bingung dengan isu-isu negatif yang selama ini berkembang," kata Zainal.

Kedepan, Zainal bersama para milenial di Bangkalan akan bergerak memenangkan pasangan capres/cawapres Jokowi-Amin. Salah satu strateginya adalah meluruskan kabar hoaks melalui media sosial (medsos) yang menyudutkan Jokowi-Amin.

"Cara memenangkan Jokowi-Amin tidak hanya dengan basis massa yang banyak. Kami para milenial juga bakal membantu mengabarkan fakta dan kerja nyata Jokowi, bukan memfitnah dengan isu radikal dan sara," katanya.

Kata Zainal, ada banyak fakta dan kerja nyata Jokowi yang belum diketahui masyarakat, utamanya masyarakat di pelosok-pelosok. Karena itu, pihaknya juga akan bersosialisasi kerja nyata Jokowi selama memimpin Indonesia pro-rakyat kecil.

"Baik dari sisi pembangunan infrastruktur, harga sembako, listrik, dan prekonomian. Tak bisa dipungkiri, banyak program Jokowi yang dinikmati oleh rakyat," ujarnya.

Di sela deklarasi tersebut, juga berlangsung kegiatan Mujalasah Kubro Salawatan dan doa bersama, yang diikuti oleh 1.500 orang Pemuda dan Masyarakat Kabupaten Bangkalan yang tergabung dalam G-Mr. Jo (Generasi Milenial Relawan Jokowi).

Kegiatan tersebut digagas lantaran merasa ada potensi ancaman pada pengkaburan essensi beragama melalui fitnah yang keji, menjelang Pilpres 2019 mendatang. [medcom.id]