Jokowi: Ulama Pukul Orang Urusannya dengan Polisi, Bukan Saya

Jakarta
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tuduhan kriminalisasi ulama yang
ditujukan kepada dirinya. Jokowi mengambil contoh kasus seorang ulama yang
tersangkut kasus dugaan kekerasan.
"Jangan
sampai karena ada kasus hukum, terus yang disampaikan kriminalisasi ulama.
Misalnya mohon maaf, ada yang dibilang ulama memukuli. Kalau sudah memukuli
orang urusannya dengan polisi, bukan urusannya dengan saya. Iya nggak?"
ujar Jokowi saat Deklarasi Ulama Madura di Gedung Serbaguna Rato Ebuh,
Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (19/12/2018).
Namun
Jokowi tidak menyebut nama ulama yang diduga melakukan kekerasan itu. Jokowi
meminta ulama yang tersangkut kasus hukum karena bersalah tidak lantas menyebut
terjadi kriminalisasi ulama.
"Masa
mukuli sampai berdarah-darah? Ya saya sih nggak ngerti. Pasti polisi bertindak
kan kalau ada kasus-kasus hukum seperti itu. Kalau tidak ada kasus, tahu-tahu
kena masalah hukum, itu namanya kriminalisasi. Itu saya urus pasti. Tapi kalau
ada kasus hukumnya, ya kita sulit," ujar Jokowi.
Jokowi
menegaskan tidak anti terhadap ulama. Sebagai buktinya, ia meneken keppres
mengenai Hari Santri Nasional.
"Saya
itu masuk ke ponpes beberapa kali. Hari ini dengan ulama. Kemarin saya masuk ke
Ponpes Tebuireng, Ponpes Tambakberas, Ponpes Darul Ulum, Ponpes Bahrum Ulum,
dan yang menerbitkan Keppres Hari Santri tanggal 22 Oktober itu siapa? Lho
kalau kita anti-ulama, nggak mungkin ada Hari Santri," kata Jokowi.
Sumber
: detiknews.com
0 Response to "Jokowi: Ulama Pukul Orang Urusannya dengan Polisi, Bukan Saya"
Post a Comment