Bupati Boyolali: Tidak perlu Jelek-jelekkan Prabowo, Tapi Tak Usah Dipilih

BOYOLALI, - Gara-gara ucapan "tampang Boyolali, tidak tampang orang kaya" sebagaimana diungkapkan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto sekira telah membuat masyarakat setempat jadi tersinggung.

"Kalian kalau masuk hotel, mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang-tampang orang Boyolali," begini kalimat Prabowo saat menyinggung tampang Boyolali, Selasa (30/10/2018).

Ungkapan itu telah menimbulkan kekecewaan berat bahkan menjadi luka yang membatin pada masyarat dan Bupati kabupaten Boyolali Seno Samadro. Seno Samodro pun mengajak warganya untuk tak memilih calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, karena sudah melontarkan pernyataan 'tampang Boyolali.'

"Prabowo sempat menyebut warga Boyolali tidak pernah masuk ke hotel mewah sekelas Ritz Carlton di Jakarta," kata Seno dikonfirmasi wartawan dalam aksi 'Save Tampang Boyolali' yang dikoordiniri oleh Forum Boyolali Bermartabat, digelar di gedung Balai Sidang Mahesa, Boyolali, Minggu (4/11/2018).

"Saya tegaskan, karena ini Forum Boyolali Bermartabat, tidak usah menjelek-jelekkan Prabowo. Kita hanya sepakat tidak akan memilih capres yang nyinyir terhadap Boyolali. Setuju?"  tegas  Seno, yang disambut teriakan 'setuju' dari  ribuan warga Boyolali.

Seno juga membenarkan, pernyataannya dan suasana di aksi demo tersebut. Seno mengaku mengajak warganya untuk tak memilih Prabowo namun tetap bersikap dengan bijak.

"Kita fokus konsolidasi untuk melakukan penghinaan ini menyikapi dengan cara yang arif dan bermartabat, pokoknya tidak milih capres itu," kata Seno dikonfirmasi wartawan, Senin (5/11/2018).

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, menyebut aksi ribuan warga itu terjadi bukan karena pengerahan massa dengan garis politik yang sama.

"Itu aksi spontantitas saja," kata dia.

Dia mengaku, dirinya disamperin suruh ngomong, ya jadi gitu [pernyataannya]," ujarnya.

Sumber : netralnews.com

Share this post