Politik Pidato Jokowi soal Kalajengking, Rocky Gerung : Jokowi saja yang membuat peternakan kalajengking itu

Berita
Pojok - Video pidato Joko Widodo (Jokowi) kembali viral di jejaring media
sosial. Dalam rekaman itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan
komoditas yang paling mahal di dunia bukanlah emas, melainkan racun
kalajengking.
Pernyataan
itu sontak menuai reaksi dari berbagai elemen masyarakat tak terkecuali mantan
dosen filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung. Dia mengatakan, ternak
kalajengking sangatlah berbahaya.
Rocky
juga menilai ternak kalajengking tak layak diternak oleh masyarakat umum.
Sebab, hewan yang merupakan ikon zodiak Scorpio itu merupakan hewan yang
seharusnya hidup bebas di alam.
"Kalau
si kalajengking mau diternakkan, enggak ada soal. Masalahnya kalajengking
enggak mau diternak,"kata Rocky usai menghadiri acara seminar yang
diselenggarakan oleh PKS di Hotel Aston, Jakarta, Rabu (2/5).
"Kalajengking
kan hidup beradaptasi langsung dengan alam. Jadi, dia enggak cocok buat
diternakin," imbuhnya.
Atas
dasar itu, Rocky menyarankan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja yang membuat
peternakan kalajengking itu. "Diternak Presiden aja," lanjutnya.
Diketahui,
video pidato yang beredar di media sosial itu dilontarkan pada saat Jokowi
menghadiri acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas) dalam
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya,
Jakarta, Senin (30/4) lalu.
Dalam
pidato itu, Jokowi mempertanyakan komoditas apakah yang paling mahal di dunia.
Dirinya pun dengan tegas menjawab racun kalajengking.
Bahkan,
mantan Walikota Surakarta ini mempunyai perhitungan harga racun kalajengking
mencapai senilai USD 10,5 juta per liter, atau sekitar Rp 142,8 miliar (kurs
13.600).
Jokowi
pun menyarankan kepada para kepala daerah yang hadir untuk mengumpulkan racun
kalajengking daripada melakukan praktek korupsi.
Sumber
: JawaPos.com
Itulah yang disebut inspirator, belajarlah dan cari informasi yang banyak tentang racun kalajengking serta peluang bisnisnya baru bicara.
ReplyDelete