Menurut Alumni 212, Inilah Partai yang Jadi Biang Kerok Persoalan Bangsa
Berita
Pojok – Target spesifik untuk Pilkada 2018 telah ditetapkan oleh persaudaraan
Alumni 212. Menurut para aktivis tersebut, ada satu partai politik incaran yang
sedang berkuasa dan hendak mereka kalahkan.
Bahkan,
Alumni 212 telah menyiapkan strategi guna mengalahkan partai tersebut. Mereka
akan mengampanyekan agar tak memilih calon-calon yang diusung partai itu di
Pilkada 2018.
“Ada
satu partai yang menurut kami menjadi target utama kami dikalahkan. Karena bagi
kami, partai tersebutlah biang kerok persoalan yang ada di bangsa dan negara
ini,” tandas Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif di Masjid Al-Ittihad, Tebet,
Jaksel, Sabtu (27/01/2018). Demikian sebagaimana dikutip dari reportase
Detik.com, Minggu (28/01/2018).
“Siapa
pun yang diusung partai tersebut, bergabung dengan siapa pun partai tersebut,
maka kami akan sarankan, kami akan perjuangkan agar calon tersebut yang diusung
partai biang kerok tersebut untuk bisa dikalahkan di Pilkada 2018!” tegasnya
kemudian.
Slamet
memang tak menyebut nama partai tertentu secara gamblang dalam pernyataannya.
Namun ia menegaskan bahwa partai yang dimaksudkannya saat ini sedang menjadi
penguasa.
“Partai
yang berkuasa saat ini. Bajunya sama dengan TVOn*e (warna merah) ya,” tutur
Slamet saat ditanya partai mana yang dimaksudnya.
PDIP Langsung Merespon
Merespons
pernyataan tersebut, PDIP memberikan tanggapannya. Sekretaris Badan Pendidikan
dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengungkapkan bahwa Alumni 212
sebaiknya belajar politik lebih dulu ke KPU atau partainya sebelum bicara
terlalu panjang.
“Alumni
212 bisa meminta pendidikan politik dari KPU or PDIP terkait demokrasi,
terutama pilkada. Hingga saat ini, PDIP leading sebagai partai yang paling
tinggi elektabilitasnya. Artinya, PDIP yang paling bagus kinerjanya, internal
demokrasinya, maupun kualitas SDM-nya,” beber Eva kepada jurnalis, Sabtu
(27/01/2018). Seperti dikutip dari reportase Detik.com.
“Jadi
(PDIP) paling pas untuk diajak debat, dialog, diskusi dengan Alumni 212 supaya
bisa jadi warga negara yang kategori ‘pemilih cerdas’,” tukas Eva.
Apabila
partainya dicap sebagai biang kerok, Eva mempertanyakan dasar tudingan itu
karena menurutnya partai usungannya menganut ideologi Pancasila. Eva
menyebutkan, sebaiknya Alumni 212 mengajak PDIP berdiskusi agar tak terjadi
salah paham soal demokrasi.
“Jika
ukurannya selain Pancasila, maka diskusi demokrasi tidak akan nyambung. Dalam
demokrasi Pancasila, ada prinsip kepatuhan hukum. Jika PDIP disoal dalam posisi
tersebut, kesalahan pada yang menyoal,” tandasnya memungkasi.
Sumber
: SURATKABAR.ID
0 Response to "Menurut Alumni 212, Inilah Partai yang Jadi Biang Kerok Persoalan Bangsa"
Post a Comment