Buruh Kecewa dengan Anies, Ruhut: Nasi Sudah Jadi Bubur, Lu Dibohongi!
JAKARTA,
- Politisi Ruhut Sitompul mengomentari kekecewaan buruh atas putusan Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan yang menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2018
sebesar Rp3,6 juta per bulan, dan tidak sesuai keinginan buruh, yakni Rp3,9
juta.
Ruhut
mengaku tak menyangka, jika organisasi buruh yang di Pilkada DKI 2017 lalu
mendukung Anies dan Sandiaga Uno, kini harus mengalami kekecewaan karena tuntutan
mereka tak dipenuhi.
Padahal
dukungan buruh diberikan saat itu, karena Anies-Sandi berjanji dan
menandatangani kontrak politik, yang salah satu poinnya adalah dalam menetapkan
UMP DKI Jakarta, nilainya lebih tinggi dari PP nomor 78 tahun 2015.
"Organisasi
buruh ini nggak ku kira dia kena beruang madu. Beruang kalau dikasih madu di
hidungnya tapi nggak dapat-dapat," kata Ruhut kepada Netralnews.com, Jumat
(3/11/2017).
Atas
kejadian ini, Ruhut mengingatkan agar ke depan dalam memilih pemimpin, harus benar-benar
yang dapat dipercaya sehingga tidak menyesal di kemudian hari, seperti yang
dialami para buruh ibukota.
"Mereka
(buruh) yang milih, sekarang (Anies) ingkar janji, jadi mau bilang apa, jadi
gimana? Karena itu jangan memilih karena diiming-iming. Nasi sudah menjadi
bubur, lu dibohongi!" ujar mantan juru bicara Basuki Tjahaja Purnama atau
Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017 itu.
Sebelumnya,
pada Rabu (1/11/2017), Anies menetapkan UMP DKI Jakarta 2018 sebesar Rp3,6 juta
per bulan, sesuai usulan pengusaha dan pemerintah melalui dewan pengupahan,
berdasarkan PP Nomor 78 tahun 2015. Angka tersebut lebih rendah dari tuntutan
buruh yang menginginkan UMP sebesar Rp3,9 juta.
Karena
keputusan tak sesuai dan Anies-Sandi dianggap mengingkari janji saat kampanye,
maka Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal
memutuskan atas nama buruh Jakarta, untuk mencabut dukungan kepada Anies-Sandi.
"Dengan
demikian, mulai 1 Nopember 2017 buruh Jakarta menyatakan mencabut dukungan dan
berpisah (mufarokah) dengan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur
dan Wakil Gubernur, karena mereka telah berbohong dan ingkar janji terhadap
buruh. Pemimpin dipegang janjinya," tegas Said Iqbal dalam siaran persnya,
Kamis (2/11/2017).
Sumber
: netralnews.com
mampus aja buat warga jakarta, makanya jadi manusia itu harus cerdas
ReplyDeleteHahaha, kena tipu lo
ReplyDelete