Anies Sebut Macet di Jakarta Turun, PDIP: Faktanya Polusi Udara Paling Buruk

Jakarta
- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut angka kemacetan turun di
Jakarta. PDIP tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan menghubungkannya
dengan polusi udara yang tinggi.
"Fakta
kan menunjukkan kondisi polusi udara kita paling buruk sekarang. Apalagi kalau
ditarik tiga tahun belakang lalu, paling amburadul. Jadi Pak Anies pakai data
apa kemacetan sekarang lebih rendah dari tiga tahun lalu, kan nggak masuk akal
itu," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, kepada
wartawan, Kamis (14/11/2019).
Gembong
menyebut angka kemacetan turun merupakan klaim dari Anies. Dia menyebut warga
Jakarta bisa secara langsung menilainya.
"Paling
kasat mata kualitas udara kita, kualitas udara Jakarta yang sangat buruk. Ya
itu klaimnya Pak Anies boleh saja. Kembali lagi kan yang menilai masyarakat
Jakarta," ucapnya.
Meski
demikian, Gembong mengakui naiknya angka penumpang di transportasi umum. Dia
menyebut adanya MRT hingga jumlah bus TrasnJakarta semakin menarik warga
berpindah dari transportasi pribadi.
"Saya
akui kualitas makin baik. Ada MRT, menunjukkan kualitas transportasi massal itu
kan membaik. Dengan potensi membaik secara otomatis akan menggiring orang untuk
berpindah dari moda transportasi pribadi ke massal. Sudah ada sekian persen
migrasi, dari transportasi pribadi," ucapnya.
Sebelumnya,
Anies memamerkan capaiannya dalam dua tahun memimpin ibu kota. Salah satunya
adalah tingkat kemacetan Jakarta yang turun dari peringkat 4 menjadi peringkat
7 kota termacet di dunia.
"Alhamdulillah
Jakarta turun tingkat kemacetannya pindah 300 ribu orang per hari dalam tahun
ini. Sekarang Jakarta itu dulu tingkat kemacetan nomor 4 di dunia.
Alhamdulillah dalam waktu 1 tahun turun Jadi nomor 7 di dunia. Insyaallah
keluar dari 10 besar," kata Anies saat memberi sambutan dalam acara
Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11). [detik.com]
0 Response to "Anies Sebut Macet di Jakarta Turun, PDIP: Faktanya Polusi Udara Paling Buruk"
Post a Comment