Gabungnya Prabowo ke Pemerintah Dinilai Buat Parpol Koalisi 'Garuk Kepala'
Jakarta
- Masuknya nama Prabowo Subianto di bursa menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
mengagetkan sejumlah pihak. Pengamat politik Median, Rico Marbun, menilai
masuknya Prabowo di pemerintahan membuat partai koalisi Jokow-Ma'ruf
garuk-garuk kepala.
"Tentu
ini jadi sangat lucu, buat partai pendukung Pak Jokowi sebelumnya, yang
garuk-garuk kepala ya PDIP, NasDem, Golkar, dan PKB, itu garuk-garuk kepala
tuh, kalau sampai tokoh seperti Pak Prabowo bisa dilihat masuk ke dalam
kabinet, yang dulu berantemnya nggak kurang-kurang," kata Rico saat
dihubungi, Senin (21/10/2019) malam.
Namun,
Rico memandang dengan Jokowi meminta kesediaan Prabowo sebagai menterinya itu
suatu keputusan yang menggambarkan kepemimpinan Jokowi yang tegas dan tak bisa
diintervensi siapapun. Ia juga menyebut ada suasana ketidaknyamanan di partai
koalisi pasca Parabowo masuk.
"Tentu
partai koalisi ada ketidaknyamanan (penunjukan prabowo), apalagi mereka sudah
berkeringat-keringat, sudah berdarah-darah dan saling menyerang itu kuat
sekali, kemudian terpaksa sekarang harus duduk bareng," katanya.
Selain
itu, sosok Prabowo juga dipertanyakan Rico apakah sosok Prabowo ini kebal akan
reshuffle atau tidak. Mengingat Jokowi sering melakukan pergantian di struktur
kabinet kerjanya.
"Yang
jadi pernyataan, ini tentunya apakah sosok Prabowo ini di dalam kabinet itu termasuk
sosok yang kebal dari reshuffle atau tidak, karena kan Pak Jokowi pernah
lakukan itu di kabinet pertama, nah itu gimana kalau misalnya di pertengahan
tak cocok dan kemudian di reshuffle kan itu jadi pertanyaan itu," katanya.
Terlepas
dari hal itu, Rico juga mengatakan secara keseluruhan Prabowo juga dinilai
memiliki kemampuan yang bagus di bidang pertahanan. Ia berharap agar
pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kalau
saya melihat dari kualifikasi, rasanya pilihan ini tidak salah, artinya secara
profesional Pak Prabowo punya kapasitas yang cukup untuk jadi menteri
pertahanan atau ditunjuk di bidang keamanan itu," ucapnya.
Sementarta
itu, pengamat politik dari CSIS, Arya Fernandes mengatakan bergabungnya Prabowo
di pemerintahan Jokowi itu sebagai bentuk perjuangan agar Partai Gerindra terus
eksis. Ia juga menyebut di 2024 ada peluang bagi Prabowo jika ingin maju lagi
sebagai capres.
"Saya
kira motifnya survival politik, maksudnya gini, di 2024 mungkin Prabowo mikir
kalau ada celah bagi dia untuk bisa mencalonkan diri lagi, dengan mengambil
posisi strategis di kabinet, sehingga memungkinkan dia punya celah mencalonkan
diri lagi," ucap Arya saat dihubungi. [detik.com]
0 Response to "Gabungnya Prabowo ke Pemerintah Dinilai Buat Parpol Koalisi 'Garuk Kepala'"
Post a Comment