Bangun 30 Septic Tank Komunal Tahun Depan, Pemprov DKI Anggarkan Rp 166 M

Jakarta
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengajukan anggaran untuk pembuatan
septic tank atau sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) tahun depan.
Rencananya, ada 30 titik yang akan dibangun.
Dilihat
dari draf pembahasan pengajuan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020, anggaran yang diajukan senilai Rp 166,2
miliar. KUA PPAS 2020 ini masih proses pembahasan untuk menjadi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
"Iya
dari kita, nanti itu proses lelang kan nanti buat tahun depan. Iya (rencana 30
lokasi)," ucap Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini
Yusuf, saat dihubungi, Senin (7/10/2019).
Konsep
septic tank yang akan dibangun adalah septic tank komunal. Pembangunan
dikhususkan bagi masyarakat di permukiman dekat kali.
"Ya
yang daerah-daerah mungkin yang kemarin-kemarin buangannya itu langsung ke
kali. Di situ yang kita utamakan supaya mereka nggak buang air limbahnya itu ke
kali. Kita buatkan itu (septic tank) komunal," ucap Juaini.
"Iya
kayak yang di pinggir-pinggir. Mungkin yang agak ke tengah mereka sudah ada kan
septic tank," sambungnya.
Dalam
satu titik septic tank akan menampung limbah domestik dari banyak rumah. Namun
kapasitas setiap septic tank tergantung kondisi lapangan.
"Kita
melihat kondisi di lapangan ini. Kalau memang misalnya ada lahan yang luas itu
bisa saja di per RT kita bikin," ucap Juaini.
Jika
tidak ada lahan kosong, septic tank bisa dibuat di bawah jalan. Rancangan ini
telah dicoba di Jakarta Pusat.
"Kita
kan masih bisa. Dari (Jakarta) Pusat saja kita bangunnya di jalan. Yang di
Jalan Mardani bisa kita buatkan di situ. Ditutup dulu jalannya (saat proses
pembangunan)," tuturnya.
Sementara
itu, untuk warga Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Juaini
menyebut pengerjaan septic tank tidak dilakukan oleh Dinas SDA, sehingga tidak
perlu menunggu tahun depan.
"Jadi
info yang kita dapat untuk lokasi Tanjung Duren, nanti dari tingkat kelurahan
yang akan mengerjakan," jelas Juaini.
Seperti
diketahui, sebagian warga di Jakarta Barat ternyata tidak punya septic tank
sehingga kotoran dari jamban dibuang lewat saluran yang mengarah ke kali. Salah
satu lokasi permukiman warga yang tak punya septic tank itu berada di RT 15 RW
7 Tanjung Duren Utara, Grogol Pertamburan.
Pantauan
di lokasi, Sabtu (5/10), rumah-rumah ini hanya berjarak sekitar 1 meter dari
kali di sampingnya. Rumah warga dan kali tersebut dibatasi jalan kecil. Jalan
itu terlihat hanya bisa dilalui satu sepeda motor.
Air
kali yang menjadi tempat pembuangan tinja warga berwarna kehitaman. Bau
menyengat pun tercium. Terlihat pipa-pipa yang menjadi saluran pembuangan
limbah WC ke kali.
Warga
mengatakan tak ada septic tank di lokasi itu karena mayoritas rumah adalah
kontrakan. Jadi warga yang tinggal enggan membuat septic tank karena rumah yang
mereka tempati adalah kontrakan. [detik.com]
0 Response to "Bangun 30 Septic Tank Komunal Tahun Depan, Pemprov DKI Anggarkan Rp 166 M"
Post a Comment