Anies Baswedan Anggarkan Beli Antivirus Rp 12 Miliar, PSI Heran

Jakarta - Pemerintahan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat plafon anggaran pengadaan lisensi
perangkat lunak (software) dan antivirus pada 2020 mencapai Rp 12 miliar. Nilai
ini membengkak dari tahun ini yang hanya menghabiskan Rp 200 juta.
Anggota Fraksi Partai
Solidaritas Indonesia atau PSI, William Aditya Sarana, mengungkap dan membuat
perbandingan itu di DPRD DKI, Kamis 3 Oktober 2019. Dia menyatakan keheranannya
setelah mengetahui dari dokumen Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran
Sementara (KUA-PPAS) 2020.
"Kami akan perjelas dalam
rapat komisi anggaran, Rp 12 miliar itu untuk apa saja? Kenapa harus beli
daripada sewa?" kata pemuda berusia 23 tahun dan menjadikannya anggota
DPRD DKI termuda itu.
Di anggaran sebelumnya, William
menjelaskan, pemerintah DKI hanya menyewa antivirus dengan kebutuhan anggaran
sekitar Rp 200 juta. Sewa antivirus tersebut telah dilakukan Pemprov DKI
2016-2018 atau sejak era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan
besaran anggaran yang sama.
Namun, untuk anggaran tahun
depan telah diajukan untuk membeli lisensi dan antivirus tersebut dengan
anggaran meningkat 60 kali lipat. "Kenapa harus beli daripada sewa?"
ujarnya.
William berpendapat plafon
anggaran itu harus dipertanggungjawabkan. "Karena kan kita mau
menyelamatkan uang rakyat yang selama ini dianggap pemborosan."
Menurut William, lonjakan
anggaran pembelian antivirus yang dirancang pemerintahan Gubernur Anies
tersebut tidak masuk akal. "Kami akan pastikan untuk apa anggaran sebesar
itu. Apakah untuk antivirus saja atau buat yang lain?" katanya
menambahkan. [TEMPO.CO]
0 Response to "Anies Baswedan Anggarkan Beli Antivirus Rp 12 Miliar, PSI Heran"
Post a Comment