PB Djarum Pamit Hentikan Audisi, Akun KPAI Diserang Warganet

Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum
menggelar konferensi pers Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019, sekaligus
mengumumkan bahwa tahun ini akan menjadi yang terakhir untuk audisi tersebut.
"INI TAHUN TERAKHIR AUDISI UMUM, DJARUM
PAMIT!" cuit akun resmi Twitter @PBDjarum, Sabtu (7/9/2019).
Melalui kicauan tersebut, PB Djarum juga
menyampaikan terima kasih pada seluruh pihak yang pernah terlibat atas
dukungannya untuk para atlet muda Tanah Air.
"Terima kasih kepada peserta, orang tua,
pelatih, klub, PBSI, dan segenap media yang telah bersama sejak 2006 hingga
detik ini, demi mendukung atlet muda kita mewujudkan cita-citanya mengharumkan
Indonesia di pentas dunia," tulisnya.
Buntut dari cuitan pamit PB Djarum tersebut,
banyak warganet yang geram dan menyasar Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) sebagai lembaga yang dianggap patut untuk disalahkan.


Sama seperti KPAI, Yayasan Lentera Anak juga
dibanjiri amuk warganet setelah PD Djarum pamit mengehentikan audisi beasiswa
bulu tangkis.
Mereka menilai, gara-gara gaagsan KPAI dan
Yayasan Lentera Anak, kini banyak anak-anak Indonesia yang terpaksa harus
mengubur mimpinya.
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada
KPAI dan Yayasan Lentera Anak, yang telah berkontribusi besar dalam
menghancurkan dan menenggelamkan mimpi anak-anak Indonesia untuk mengharumkan
nama bangsa di ajang internasional seperti yang telah dilakukan oleh para
legenda terdahulunya," kicau @ardibhironx.
Tak hanya di Twitter, warganet di Instagram
juga memborbardir akun @kpai_official dengan komentar pedas.
Namun kemudian KPAI membatasi kolom
komentarnya di Instagram, sehingga akun @lenteraanak_ kena imbas lebih.
"@kpai puas lu hancurin bibit-bibit muda
atlet bulu tangkis yang bisa diandalkan di masa yang akan datang? Terus apa mau
kalian? Mau hancurin anak-anak dengan menonton sinetron-sinetron alay yang
enggak jelas dan enggak bermutu? Kalian itu bisanya mengubur mimpi anak-anak
yang mau jadi atlet bulu tangkis," tulis @dimitryjuliandra.
"Akun @kpai_official di-limit komentarnya,
lanjut di sini (@lenteraanak_ -red) karena ini juga setali tiga uang. Lantas
apakah Anda akan menutup Sampoerna University, Sampoerna Academy, yang
jelas-jelas membantu menyediakan akses pendidikan yang layak untuk anak bangsa
karena ada hubungannya sama rokok? Kenapa Anda dan KPAI dan KPI enggak
kolaborasi membatasi tontonan anak? Itu lebih urgent. Sekarang sinetron alay,
reality show lebay, sinetron anak jalanan, dan tontonan enggak patut lainnya,
Anda cuma kicep, harusnya di situ Anda bersuara lantang, karena enggak ada
faedah sama sekali. Karena itu akan masuk ke alam bawah sadar anak-anak yang
menontonnya. Lebih urgent itu sebenarnya," ungkap @ikasuwandi.


Februari lalu, sekelompok pengiat pemerhati
anak menduga ada eksploitasi terhadap ribuan anak-anak Indonesia yang mengikuti
proses audisi beasiswa bulu tangkis yang diselenggarakan oleh salah satu
perusahaan rokok Tanah Air.
"Kami melihat ini sebagai suatu masalah.
Ada ratusan anak-anak mengenakan kaus dengan tulisan yang sama persis font-nya
dengan merek rokok. Menurut kami ini brand image," kata Ketua Yayasan
Lentera Anak Lisda Sundari di hadapan wartawan, Kamis (14/2/2019).
Polemik berlanjut, hingga kemudian pada
Agustus, KPAI dan sejumlah kementerian serta LSM terkait menyelenggarakan rapat
koordinasi mengenai dugaan ekploitasi terselubung pada anak.
Adapun hasil pertemuan tersebut adalah:
1. Sepakat bahwa pengembangan bakat dan minat
anak di bidang olahraga bulu tangkis harus terus dilakukan.
2. Sepakat mendesak Djarum Foundation untuk
sesegara mungkin menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi brand image
Djarum.
3. Mendukung Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mengevaluasi status KLA (Kota Layak Anak)
di derah-daerah sebagai lokasi audisi.
4. KPAI bersama KPP-PA akan mengundang kepala
daerah yang menjadi tuan rumah pelakasaan kegiatan ini, antara lain Wali Kota
Bandung, Wali Kota Surabaya, Bupati Kudus, dll.
5. Mendorong pelaku usaha khususnya BUMN
untuk mensponsori kegiatan pencarian bakat dalam bidang apa pun, termasuk dalam
bidang olahraga untuk anak.
6. Mendorong peran orang tua dalam mendidik
anak akan bahaya laten rokok, termasuk di dalamnya penggunaan branding image
rokok dan bahaya eksploitasi terselubung lainnya dalam kegiatan-kegiatan yang
melibatkan anak. [Suara.com]
0 Response to "PB Djarum Pamit Hentikan Audisi, Akun KPAI Diserang Warganet"
Post a Comment