Belum Terima Panggilan Polisi, Sri Bintang Pilih Gelar Aksi

Jakarta,
-- Polda Metro Jaya hari ini mengagendakan pemeriksaan terhadap aktivis Sri
Bintang Pamungkas selaku terlapor dalam laporan yang dibuat Perhimpunan Islam
Tionghoa Indonesia (PITI) terkait Presiden terpilih RI Joko Widodo (Jokowi).
Laporan
itu diketahui berkaitan dengan pernyataan Sri Bintang yang mengajak menggagalkan
pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih
2019-2024.
"Kita
tunggu apakah yang bersangkutan akan datang atau tidak, jika yang bersangkutan
tidak datang, maka penyidik akan menjadwalkan ulang," kata Kabid Humas Polda
Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (11/9).
Dihubungi
terpisah, Sri Bintang menyatakan tak akan hadir memenuhi dalam pemeriksaan.
Alasannya, ia mengklaim hingga hari ini tidak menerima surat panggilan dari
pihak kepolisian.
"Tidak
pernah menerima surat panggilan, artinya sudah tentu tidak pernah sampai ke
tangan saya ataupun keluarga saya dan ditandatangani oleh orang rumah. Kalau
surat itu mungkin jatuh ke tempat lain saya enggak tahu," tutur Sri
Bintang kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/9).
Sri
Bintang mengungkapkan hari ini dirinya telah memiliki agenda yakni aksi yang
digelar oleh Front Revolusi Indonesia (FRI). Aksi itu bakal dilakukan di depan
gerbang Gedung DPR/MPR hari ini.
"Aku
datang (ke gedung DPR/MPR), aku akan datang," ujarnya.
Sebelumnya,
PITI melaporkan aktivis Sri Bintang Pamungkas ke Polda Metro Jaya terkait
ajakan untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di
media sosial.
"PITI
keberatan atas pernyataan video yang beredar di YouTube di mana bahwa Sri
Bintang Pamungkas mengajak rakyat Indonesia untuk menggagalkan pelantikan
presiden dan wakil presiden Jokowi-[Ma'ruf Amin] pada tanggal 20 Oktober
2019," kata Ketua Umum PITI Ipong Hembing Putra di Molda Metro Jaya, Rabu
(4/9).
Menurut
Ipong, pernyataan Sri Bintang itu pertama kali ia ketahui dari video di YouTube
pada 31 Agustus lalu. Dalam laporan tersebut, Ipong turut menyertakan barang
bukti berupa video yang diambil dari sebuah akun Youtube.
Sementara
itu, Sri Bintang menganggap sepele tudingan yang dilontarkan PITI. Ia
menyatakan terdapat target lebih besar dari pada sekadar menggagalkan
pelantikan Jokowi-Ma'ruf.
"(Pelaporan)
itu terlampau kecil, target kita bukan hanya Jokowi tapi rezim yang kita mau
jatuhkan. Tidak hanya sekadar rezim tapi juga kita kembali ke UUD '45 asli,
mencabut mandat Jokowi, membentuk pemerintah baru. Itu target kita," kata
Sri Bintang saat ditemui di Jalan Guntur 49, Jakarta, Jum'at (6/9). [CNN
Indonesia]
0 Response to "Belum Terima Panggilan Polisi, Sri Bintang Pilih Gelar Aksi"
Post a Comment