.ignielMiddleAds {display:block; margin:10px 0px; padding:0px;}

Effendi Ghazali Sebut Era Ahok Petugas DKI Jakarta Lebih Cepat Bekerja Dibandingkan Era Anies


Pakar komunikasi politik, Effendi Gazali mengatakan bahwa saat Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, para jajaran petugas lebih cepat bekerja dibandingkan saat Gubernur Anies Baswedan.
Hal tersebut disampaiakn Effendi Ghazali di acara ILC yang tayang pada Selasa (13/7/19). Effendi Ghzali merasa canggung dengan tema ILC malam itu, yakni 'Anies Dipusaran Bully'.

Effendi Ghazali menyebut bahwa jika ada orang yang membully sebenarnya kagum dan iri dengan orang tersebut. Effendi Ghzali mengatakan bahwa selancar politik Anies Baswedan cukup eskotis.
"beliau ini kan pernah bersama Pak Jokowi, sama Pak Prabowo juga saat pilgub DKI Jakarta 2017, jadi sangat eksotis," ujarnya.
Setelah itu, Effendi Gazali membandingkan kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Effendi Gazali merasa pada era Ahok saat menjadi Gubernur Jakarta, semua jajaran yang bertugas bertindak lebih cepat.
"Saya merasa jujur saja di masa Pak Ahok, kelihatannya dari perasaan saya ini aparat dan seluruh bagian dari pemerintahan DKI lebih takut dan lebih cepat bekerja dibandingkan era Pak Anies," kata Effendi Gazali.
Effendi Ghazali lantas mempersilahkan Anies Baswedan untuk menjawab.
"Silakan loh nanti Pak Anies menjawab," imbuhnya.
Lantas, Effendi Gazali mencontohkan kepemimpinan Ahok yang ia rasakan.
"Saya apa adanya saja, saya lihat itu penanggulangan banjir di tempat saya waktu itu Pak Ahok langsung kasih tahu langsung itu dibedah selokannya padahal itu siang sorenya sudah jadi," ungkapnya.
Effendi juga membuka jajaran petugas DKI untuk membantah pendapatnya.
"Ini gapapa kan ya para TGUPP dan lain-lain nanti bisa memberikan jawaban tentang kesan itu," imbuh Effendi Gazali.
Effendi Gazali pun mengakui ada sejumlah hal positif yang telah dicapai Anies Baswedan namun belum terlihat spesial.
Effendi menuturkan menurutnya belum ada sistem transportasi yang maju seperti kartu tap yang bisa menghubungkan roda transportasi jenis apapun.
"Jadi kalau ada orang yang ini ke Jakarta, kemudian parkir mobil di suatu tempat dan melanjutkan pakai transportasi umum, orang itu bisa nyaman dan pakai kendaraan apapun," ujarnya.
Effendi Ghazali lantas harapannya agar Anies bisa menjadi gubernur yang luar biasa.
"Saya harap Gubernur Anies Baswedan ini tampil tidak hanya meneruskan hal atau suatu yang terlihat biasa, saya ingin meyakini dia sebagai gubernur yang luar biasa," ujar Effendi Gazali.
Effendi Ghazali menanyakan hal menggelitik.
"Saya nggak tahu apakah tokoh yang saya kagumi Pak Anies ini jadi pemimpin yang otonom atau tidak?," ujarnya.
Lalu Karni Ilyas menanyakan ke Effendi Ghazali.
Menurut anda pak Anies otonom atau terbawa-bawa?"
Saya mengagumi dia sebagai tokoh intelektual yang otonom, tapi sering kali intelektual terbawa-bawa dalam pusaran bully, semoga setelah itu terbawa tarik-menarik kekuasaan," ujar Effendi Ghazali.
Sementara itu, Anies Baswedan saat datang ke ILC, ia menegaskan bahwa dirinya akan berkomitmen menunaikan janji kampanye selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan melalui acara ILC yang tayang pada Selasa (12/8/19).
Mulanya, Karni ILyas selaku pembawa acara menanyakan soal polemik sosial yang terjadi di Jakarta.
"Aturan genap ganjil dipersoalkan, reklamasi, soal jembatan, soal sampah juga dipermasalahkan, bagimana tanggapan Pak Anies," ujar Karni Ilyas.
Anies mengucapkan terimakasih lantaran sudah diundang di acara ILC.
"Saya baru datang soalnya ada urusan di Rawamangun, sehingga saya tidak bisa menyimak pendapat satu per satu narasumber di ILC ini.
Anies Baswedan mengatakan bahwa dirinya bekerja di Jakarta sebagai gubernur DKI Jakarta selama 5 tahun.
"Saya akan pegang janji saya selama kampanye, dan ini belum ada 5 tahun, kita dalam proses ke sana, InsyaAllah saya tunaikan janji saya," ujar Anies Baswedan.
Terkait pertanyaan soal jadi kandidat Pilpres, Anies terlihat geram.
Ia bercerita bahwa dirinya sebelum saat manju di Pilkada DKI Jakarta, ia sudah ditanyai soal maju jadi Kandidat Pilpres 2019.
"Saat saya maju di Pilkada DKI Jakarta, jadi calon gunernur saya sudah dapat pertanyaan soal pilpres 2019, apakah Pak Anies akan maju di pilpres 2019?
"Ini bukan pertanyaan yang baru bang, setiap musim, dan saya katakan saya akan melaksanakan tugas di Jakarta selama 5 tahun, tahun lalu," ujarnya.
Anies mengaku bahwa dirinya mendapat tawaran menjadi kandidat Pilpres 2019, namun ia tegas menolak tawaran itu.
"Saya ditarik-tarik ikut pilpres dan saya katakan tidak, saya akan konsisten laksanakan janji saya, dan saya katakan tidak ikut dan saya jalankan," ujar Anies.
Anies menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen untuk mengurus DKI Jakarta.
Sehingga Anies mengatakan, dirinya sudah menjalankan satu di antara janjinya yaitu berkomitmen tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Kemudian, Anies mengatakan janji itu tertulis bukan imajinasi.
Ia menjelaskan, dirinya membuat 23 janji.
Namun, banyak pihak yang mengatakan dirinya membuat banyak janji-janji yang sebetulnya tak pernah Anies Baswedan buat.
"Janji itu tertulis, janji itu bukan imajinasi, janji itu ada."
"Jadi kami memiliki 23 janji, karena itu Bang Karni 23 janji itu mohon dibaca, jangan membuat imajinasi lalu mengatakan ini janjinya Anies-Sandi," tegas Anies.
Menurutnya, tagihan-tagihan janji yang tak berdasar dapat menghilangkan obyektifitas.
"Jangan bikin imajinasi sendiri, kalau bikin imajinasi sendiri, lalu kemudian mengukur sendiri nanti kehilangan obyektifitas. Lihat janjinya apapun masalahnya dari mulai perumahan, transportasi sampai soal reklamasi."
"Janjinya dibaca dulu sebelum kita mengatakan menepati atau tidak menepati," tegas Anies Baswedan. [jateng.tribunnews.com]

0 Response to "Effendi Ghazali Sebut Era Ahok Petugas DKI Jakarta Lebih Cepat Bekerja Dibandingkan Era Anies"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel