Dukung Pengembangan Pariwisata, Pemerintah Akan Perbaiki Beberapa Rumah Adat Batak Samosir

Untuk
mendukung pengembangan pariwisata di wilayah sekitar Danau Toba, pemerintah
melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memperbaiki
sejumlah Rumah Adat Batak Samosir atau Rumah Gorga karena kondisinya yang sudah
tua dan kurang layak.
“Ada
beberapa rumah, sekitar 40 unit akan kita coba rehabilitasi, supaya pelatihan
tenun dan keahliannya terus berlanjut,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
usai mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana mengunjungi Rumah
Adat Batak Samosir dan Pusat Tenun Ulos di Kampung Huta Raja, Desa Lumban
Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangaruruan, Kabupaten Samosir, Selasa (30/7).
Perbaikan
Rumah Gorga itu juga dimaksudkan sebagai jawaban atas harapan masyarakat
setempat terkait rencana pengembangan kampung tersebut sebagai salah satu
destinasi wisata di Samosir.
Menteri
PUPR meyakini, apabila Kampung Tenun Ulos Huta Raja dapat ditata dengan lebih
baik serta dilengkapi dengan berbagai infrastruktur dasar seperti sanitasi,
maka dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung.
Direktur
Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H.Sumadilaga menambahkan,
pemugaran Rumah Gorga yang merupakan cagar budaya akan melibatkan tukang-tukang
lokal setempat sehingga sekaligus akan menjadi workshop/media latihan bagi
masyarakat setempat untuk memelihara keberlanjutan tradisi dan keahlian yang
unik ini.
“Ada
beberapa rumah yang bentuknya telah beralih menjadi rumah modern, sehingga
nantinya akan direlokasi dan dibuat sepenuhnya menjadi rumah gorga. Kita akan
melibatkan masyarakat setempat karena butuh keahlian khusus untuk membangunnya,
sehingga menjadi kombinasi pekerjaan konstruksi modern dan kearifan lokal,”
ujar Danis.
Untuk
mendukung pergerakan ekonomi di kawasan tersebut, Danis juga menyatakan bahwa
setelah direvitalisasi, rumah-rumah gorga tersebut dapat menjadi homestay bagi
para wisatawan. “Untuk biaya akan direncanakan dulu secara matang, perkiraannya
mungkin sekitar Rp 15-20 miliar,” ujarnya.
Salah
seorang warga, Lasmauli Simarmata (67) mengatakan sangat bersyukur dengan
rencana revitalisasi tersebut. Menurutnya, rumah gorga yang ada di wilayah
tersebut merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang yang telah berdiri
sejak ratusan tahun yang lalu. Sehingga, keberadaan rumah-rumah tersebut
memiliki nilai sejarah yang panjang bagi warga.
“Kami
berharap rumah-rumah adat ini bisa diperbaiki. Selain itu kalau bisa ada
tambahan toilet di luarnya, agar para turis tidak minta tolong ke rumah warga kalau
mau buang air kecil. Harapannya tempat ini menjadi kawasan wisata
internasional,” tuturnya. [setkab.go.id]
0 Response to "Dukung Pengembangan Pariwisata, Pemerintah Akan Perbaiki Beberapa Rumah Adat Batak Samosir"
Post a Comment