Allan Nairn Yang Merilis Rencana Prabowo Jadi Tranding Topic di Twitter. Ini Profil Allan Nairn
MAKASSAR-
Jurnalis Allan Nairn sedang jadi perbincangan para warganet. Pembahasan tentang
namanya, juga jadi trending topic twitter.
Allan
Nairn dikabarkan merilis sebuah laporan tentang rencana Prabowo ketika terpilih
nanti menjadi presiden di blog pribadinya. Sontak
hal tersebut menuai kontroversi dari para warga net.
Namun,
ia telah mengkonfirmasi melalui akun twitternya terkait hal tersebut.
"1)
Remarkable: after I reported today on a meeting where General Prabowo planned
mass arrests of opponents -- & also allies -- (https://u.nu/cvx7 )
Prabowo's team demanded that the Indonesian national police arrest me, and sent
the press... (1) Luar Biasa: setelah saya melaporkan hari ini pada pertemuan di
mana Jenderal Prabowo merencanakan penangkapan massal lawan - & juga sekutu
- (https://u.nu/cvx7) Tim Prabowo menuntut agar polisi nasional Indonesia
menangkap saya, dan mengirim pers..)
2)...fake
bank records for a nonexistent account in Singapore & said they show that I
was paid 2,925,164.26 Sing$ "for neutralizing Prabowo"! I take this
as Gen Prabowo's tacit confirmation that the piece is accurate,& that he is
scrambling to discredit it, (Selengkapnya 2) ... catatan bank palsu untuk akun
yang tidak ada di Singapura & mengatakan mereka menunjukkan bahwa saya
dibayar 2.925.164,26 Sing $ "untuk menetralkan Prabowo"! Saya
menganggap ini sebagai konfirmasi diam-diam Jenderal Prabowo bahwa karya itu
akurat, & bahwa dia berebut untuk mendiskreditkannya)," tulis
@@AllanNairn14
Siapa Allan Nairn?
Dilansir
dari wikipedia, Allan Nairn adalah seorang jurnalis investigasi asal Amerika
yang memenangkan penghargaan dan menjadi terkenal ketika ia dipenjarakan oleh
pasukan militer Indonesia oleh Suharto saat pelaporan di Timor Timur.
Tulisan-tulisannya
telah berfokus pada kebijakan luar negeri AS di negara-negara seperti Haiti,
Guatemala, Indonesia, dan Timor Timur.
Nairn
lahir di Morristown, New Jersey dari seorang ibu asal Puerto Rico.
Di
SMA, dia mendapat pekerjaan bersama aktivis konsumer Ralph Nader, bekerja
untuknya selama enam tahun.
Bukunya
The Reign of ETS: the Corporation That Makes up Minds, dicetak sebagai bagian
dari laporan Ralph Nader pada tahun 1980.
Pada
tanggal 12 November 1991, meliput perkembangan di Timor Timur, Nairn dan sesama
jurnalis Amy Goodman dipukuli oleh tentara Indonesia setelah mereka menyaksikan
pembunuhan massal demonstran Timor yang dikenal sebagai Pembantaian Santa Cruz.
Ia
dipukuli dengan popor senapan M16 dan tengkoraknya retak pada jarak dekat.
Nairn
dinyatakan sebagai "ancaman bagi keamanan nasional" dan dilarang di
Timor Timur, tetapi ia kembali masuk beberapa kali secara ilegal, dan laporan
berikutnya membantu meyakinkan Kongres AS untuk memutus bantuan militer ke
Jakarta pada tahun 1993.
Dalam
laporan dari Timor Timur pada tanggal 30 Maret 1998, Nairn mengungkapkan
pelatihan militer AS terus dilakukan kepada tentara Indonesia yang terlibat
dalam penyiksaan dan pembunuhan warga sipil.
Pada
tahun 1999, Nairn ditahan sebentar oleh tentara Indonesia di Timor Timur, di
mana ia telah memilih untuk menetap setelah sebagian media lain sudah
dievakuasi menyusul referendum kemerdekaan Timor Timur.
Dalam
sebuah artikel yang diterbitkan dalam The Nation pada tahun 1994, Nairn
mengungkapkan peran pemerintah AS dalam membangun dan mendanai paramiliter
Haiti, Front for the Advancement and Progress of Haiti (FRAPH) yang terlibat
dalam pelanggaran hak asasi manusia.
Pada
tanggal 24 Maret 2010, terungkap bahwa Nairn bisa menghadapi kemungkinan
penahanan dan tuntutan pidana di Indonesia karena mengungkap pembunuhan Militer
Indonesia terhadap aktivis sipil.
Seorang
juru bicara militer Indonesia mengatakan bahwa militer sedang mempertimbangkan
tindakan hukum terhadap publikasi Nairn itu.
Pada
Juni 2013, Nairn dan banyak selebriti lainnya muncul dalam sebuah video yang
menunjukkan dukungan untuk Bradley Manning.
Pada
27 Juni 2014 laporan menunjukkan bahwa Nairn telah diancam akan ditangkap
karena mengungkapkan peran calon presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam
pelanggaran hak asasi manusia.
Penghargaan
Pada
tahun 1993, Nairn dan Amy Goodman menerima penghargaan Memorial Prize Pertama
Robert F Kennedy untuk Radio Internasional karena peliputan mereka di Timor
Timur.
Pada
tahun 1994, Nairn memenangkan penghargaan George Polk untuk Jurnalisme tentang
Majalah Pelaporan.
Juga
di 1994, Nairn menerima penghargaan James Aronson untuk Keadilan Sosial
Jurnalisme dalam tulisannya tentang Haiti di majalah The Nation.
Data diri:
Nama:
Allan Nairn
Twitter:
@AllanNairn14
Lahir
:Morristown, New Jersey, 1956
Kebangsaan:
Amerika
Pekerjaan:
Jurnalis Investigatif
I'll be on @democracynow today at about 8:30 am US Eastern time discussing my piece on the plans of General Prabowo, a presidential candidate in Indonesia, to do mass arrests of opponents -- and allies -- in the event he assumes power. https://t.co/UHNJ8dMlWm— Allan Nairn (@AllanNairn14) 15 April 2019
Sumber
foto: Tribunnews
0 Response to "Allan Nairn Yang Merilis Rencana Prabowo Jadi Tranding Topic di Twitter. Ini Profil Allan Nairn"
Post a Comment