Jokowi Kenang Pahitnya Kehidupan Masa Kecil, Rumahnya di Pinggir Kali Digusur Tanpa Ganti Rugi

JAKARTA
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahmi dengan kelompok Perempuan Arus
Bawah 'Bersama Memperkuat Bangsa' di Istana Negara, Jakarta. Jokowi mengenang
masa kecilnya yang hidup dalam serba keterbatasan, tapi sang ibu momotivasinya
untuk terus berjuang hingga sukses.
Berbagai
aktivitas Perempuan Arus Bawah 'Bersama Memperkuat Bangsa' ikut ditampilkan di
monitor saat bertemu Jokowi, Rabu (6/3/2019). Kepala Negara bangga melihat aksi
mereka.
Jokowi
menilai, aktivitas Perempuan Arus Bawah sangat luar biasa dalam memberikan
motivasi kepada para ibu di Indonesia dalam memperjuangkan ekonomi, menangani
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga persoalan hukum dan lingkungan.
"Saya
kira itu adalah sebuah prestasi yang masih kita harapkan lebih banyak lagi dari
perempuan-perempuan Indonesia. Dan saya percaya peran central perempuan dalam
mendidik anak kita dan menopang ekonomi keluarga," ujar Jokowi.
Jokowi
mengingat bagaimana kehidupannya di masa kecil yang lahir dan tinggal di rumah
kawasan bantaran Kali Anyar, Solo, Jawa Tengah. Jokowi lahir bukan dari
keluarga kaya.
Kedua
orangtuanya saat itu bekerja sebagai tukang jual bumbu dapur di pasar. Tapi,
kedua orangtuanya terus memotivasi Jokowi dan saudaranya agar berjuang untuk
sukses.
Ingatan
mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung terngiang bagaimana saat rumah
sederhananya di pinggir Kali Anyar digusur. Celakanya, rumahnya dibongkar tanpa
ganti rugi.
Tapi,
hidup harus berlanjut. Orangtua Jokowi mengontrak rumah di tempat lain.
"Kami
pernah empat kali mengontrak, pindah rumah, saya rasakan betul betapa
perjuangan seorang ibu dalam mengayomi, mendidik anak begitu beratnya. Saya
rasakan betul. Terutama dari sisi ekonomi," kisah Jokowi.
Karena
merasakan pengalaman pahit masa lalu, Jokowi selama jadi Presiden mencetuskan
beberapa program pro rakyat kecil. Misalnya program pemberdayaan ekonomi mikro
dan kecil yang ditujukan kepada keluarga kurang mampu di Tanah Air.
Ia
berharap, program pemberdayaan ekonomi mikro dan kecil itu bisa meningkatkan
kesejahteraan keluarga Indonesia.
"Seperti
UMi, kredit ultra mikro yang telah kita berikan lebih dari Rp1 juta nasabah.
Kemudian Mekaar untuk ekonomi mikro dan kecil. Yang hampir 99 persen pesertanya
ibu-ibu. Sudah mencapai 4,2 juta yang ikut di sini," ujar Jokowi. [okezone.com]
0 Response to "Jokowi Kenang Pahitnya Kehidupan Masa Kecil, Rumahnya di Pinggir Kali Digusur Tanpa Ganti Rugi"
Post a Comment