Elektabilitas Jokowi Melejit Tinggalkan Prabowo

Elektabilitas
pasangan calon (paslon) presiden Jokowi-Ma’ruf semakin meninggalkan
Prabowo-Sandi. Elektabilitas Jokowi-Ma`ruf mencapai 58,2 persen sedangkan
Prabowo-Sandi stagnan di angka 33,7 persen.
Hal
itu terlihat dari hasi survei yang dilakukan Indonesia Elections and Strategic
(indEX) Research dilakukan pada rentang waktu 11-20 Maret 2019.
"Tiga
bulan terakhir elektabilitas capres-cawapres terkunci, kini Jokowi-Ma’ruf
berhasil keluar dari stagnasi," kata Direktur Eksekutif indEX Research,
Vivin Sri Wahyuni, Kamis 28 Maret 2019.
Menurut
Vivin, publik mulai melihat perbedaan visi-misi dan program di antara kedua
paslon. Capres petahana mengandalkan program-program yang sudah berjalan,
seperti pembangunan infrastruktur.
"Uji
coba dan peresmian MRT misalnya, menjadi pembuktian Jokowi mampu merealisasikan
infrastruktur yang tertunda selama puluhan tahun," kata Vivin.
Di
sisi lain, Jokowi-Ma’ruf juga menawarkan janji-janji baru, seperti kartu
prakerja. Selain didesain untuk mengatasi persoalan lapangan kerja, program ini
digadang-gadang mampu menaikkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Selama
4,5 tahun Jokowi dikritik terlalu fokus pada infrastruktur, kemudian dijawab
dengan program pembangunan SDM," ujarnya.
Sebaliknya,
kubu Prabowo masih mengulang wacana yang berbau nasionalistik. Prabowo
berkali-kali mengungkapkan isu kebocoran kekayaan negara dan tekad untuk tidak
lagi membuka keran impor.
"Sudah
sejak laga pertama Prabowo melawan Jokowi pada 2014, wacana kebocoran malah
jadi anekdot di mata publik," kata Vivin.
Prabowo-Sandi
kemudian mengumbar janji menurunkan harga bahan pokok dan tarif listrik dalam
100 hari pemerintahan. Mengusulkan kebijakan meliburkan sekolah sebulan penuh
selama Ramadan.
"Kandidat
penantang ingin menunjukkan kelemahan petahana dalam mengelola sejumlah
isu," kata Vivin.
Sementara
itu, pemilih yang belum memutuskan sikap tinggal 8,3 persen, kedua paslon hanya
memiliki sedikit ruang untuk menaikkan elektabilitas.
"Kedua
paslon harus memaksimalkan amunisi yang tersisa pada putaran akhir musim
kampanye, pada medium kampanye terbuka dan pemasangan iklan di media
massa," ujar Vivin.
Survei
indEX Research dilakukan pada rentang waktu 11-20 Maret 2019, dengan jumlah
responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei
adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error ±2,9
persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [medcom.id]
0 Response to "Elektabilitas Jokowi Melejit Tinggalkan Prabowo"
Post a Comment