Ketum PA 212 Resmi Jadi Tersangka Dugaan Pelanggaran Pemilu di Solo

Ketua
Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212, Slamet Ma'arif resmi menyandang status
tersangka. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Surakarta, Jawa Tengah
terkait dugaan tindak pidana pemilu tentang kampanye di luar jadwal yang telah
ditetapkan KPU.
Penetapan
tersangka ini dibenarkan oleh pengacaranya, Slamet Mahendradatta. 'Benar sesuai
surat panggilannya," ujar Mahendradatta seperti dikutip dari
Beritajatim.com.
Penetapan
tersangka Ketua Umum PA 212 itu juga dibenarkan oleh Wakapolresta Surakarta,
AKBP Andy Rifai.
Menurut
Andy, penetapan tersangka terhadap Slamet Ma'arif berdasarkan gelar perkara
untuk melihat dari semua alat bukti, keterangan saksi, termasuk hasil
pemeriksaan yang bersangkutan.
"Penyidik
menilai dan mengkaji melalui gelar perkara, bahwa statusnya dinaikkan dari
saksi menjadi tersangka," ujar Andy.
Diketahui,
dugaan tindak pidana pemilu itu disebut dilakukan Slamet dalam acara Tabligh
Akbar PA 212 di Solo pada Minggu (12/1/2019) lalu.
Oleh
kubu Tim Kemenangan Daerah (TKD) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Slamet
dilaporkan ke Bawaslu karena terkait orasinya pada acara tabligh akbar itu.
Diperiksa 7 Jam
Terkait
laporan itu, sebelumnya polisi juga sudah memeriksa Slamet Ma'arif selama
kurang lebih 7 jam di Mapolresta Surakarta pada Kamis (7/2/2019) lalu. Usai
pemeriksaan itu, Slamet mengaku diperiksa dengan menjawab 57 pertanyaan dari
penyidik.
"Saya
menjawab satu per satu pertanyaan penyidik, yang intinya menanyakan tentang
organisasi PA 212, isi ceramahnya saat acara Tablig Akbar di Solo, 13 Januari
2019," kata Slamet Ma'arif usai menjalani pemeriksaan seperti dilansir
dari Antara.
Menurut
Slamet, dirinya hadir dalam acara Tablig Akbar di Solo sebagai Ketua PA 212
sekaligus atas nama mubalig dan ulama yang diundang sebagai pembicara.
Slamet
menjelaskan beberapa hal tentang isi dari ceramahnya. Jika dikaitkan dengan
Undang-Undang Pemilu tentang kampanye sendiri, dia tidak pernah menyampaikan
misi, visi, atau program salah satu pasangan calon.
"Saya
memberikan catatan terakhir, saya tidak melakukan kampanye di acara itu,"
ujar dia.
Selain
itu, penyidik juga memutarkan rekaman ceramahnya. Mereka menanyakan maksud dari
kalimat-kalimat itu. Kalimat yang disampaikan semuanya bisa dicerna dan
dipahami oleh siapa pun.
"Saya
tidak menyebutkan paslon. Saya kooperatif, yang penting ada keadilan,"
katanya. [Suara.com]
Kini Telah Hadir Situs Poker Online Terbaik & Teraman di Asia lho Dengan Deposit Gak Ribet lhooo ...
ReplyDeleteDisini Hanya Dengan 1 User Id saja Kalian Sudah Dapat Main kan 8 Game dari Kami.
BandarPoker | PokerOnline | CapsaSusun | DominoQQ | BandarQ | AduQ | SAKONG | BANDAR66
Kami juga menyediakan beberapa game populer saat ini, Judi Bola, Casino Online, Sabung Ayam, Tembak Ikan Joker.
Info Lebih Lanjut Hubungi :
WA: 0812.2222.996
BBM : PKRVITA1 (HURUF BESAR)
Wechat: pokervitaofficial
Line: vitapoker