Bawaslu Usut Dugaan Politisasi Jumatan Prabowo di Kauman

Jakarta,
-- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan mengatakan pihaknya sudah mulai
melakukan pengusutan dugaan politisasi salat Jumat oleh calon presiden nomor
urut 02 Prabowo Subianto di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman.
Pernyataan
Abhan merespons Ketua Masjid Kauman, KH Hanief Ismail yang menyampaikan
keberatan Prabowo salat Jumat di sana karena diduga sarat politis.
"Sudah
ditindaklanjuti oleh teman-teman (Bawaslu) daerah," kata Abhan saat
ditemui di Kantor MMD Initiative, Jakarta, Kamis (14/2).
Abhan
enggan menjelaskan lebih rinci terkait penanganan dugaan tersebut. Ia mengaku
belum menerima laporan detail dari Bawaslu Semarang dan Bawaslu Jawa Tengah.
Namun
Abhan memastikan proses klarifikasi telah dijalankan sebelum menentukan ada
tidaknya dugaan pelanggaran pemilu.
"Kan
harus proses, dikaji, diklarifikasi. Nah ini kan masih diklarifikasi sama teman-teman
di daerah," ujarnya.
Sebelumnya,
Ketua Masjid Kauman, KH Hanief Ismail menyampaikan keberatan Prabowo salat
Jumat di masjid Agung Semarang pada Jumat (15/2) esok. Hanief menduga kegiatan
itu sarat nuansa politis karena ada mobilisasi massa.
Dugaan
yang disampaikan Hanief itu muncul setelah ribuan pamflet telah disebar di
kampus-kampus dan masjid-masjid di Semarang. Pamflet dan narasi undangan untuk
ikut salat Jumat bersama Prabowo itu juga telah viral di media sosial sejak
Rabu (13/2).
"Kami
para nadlir atau takmir Masjid Kauman merasa keberatan dengan rencana Jumatan
Prabowo. Tolong sampaikan ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) agar mengambil
tindakan yang perlu sesuai aturan hukum," kata Hanief, dalam keterangan
tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (14/2).
[CNN Indonesia]
0 Response to "Bawaslu Usut Dugaan Politisasi Jumatan Prabowo di Kauman"
Post a Comment