.ignielMiddleAds {display:block; margin:10px 0px; padding:0px;}

Fahri Hamzah Anggap Pidato Kebangsaan Prabowo Gagal


Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut berkomentar terhadap pidato kebangsaan 'Indonesia Menang' yang disampaikan oleh capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Tanggapan Fahri itu ditulis di dalam akun Instagram pribadinya dengan judul "Kegagalan Pidato Prabowo".
Menurut Fahri, Prabowo telah gagal menunjukkan kepada publik bahwa ia berbahaya dan menakutkan seperti keinginan lawan politik capres nomor urut 02 itu.

"Maaf Pak @prabowo, Bapak gagal menunjukkan kepada publik dan rakyat Indonesia bahwa bapak berbahaya dan menakutkan, seperti keinginan musuh-musuh politik Bapak," tulis Fahri di akun Instagramnya, Selasa (15/1).



KEGAGALAN PIDATO PRABOWO Maaf pak @prabowo bapak gagal menunjukkan kepada publik dan rakyat Indonesia bahwa bapak berbahaya dan menakutkan, seperti keinginan musuh-musuh politik bapak. Saran ke BPN: Suruh pak Prabowo dan Sandiuno bikin komitmen akan BAYAR HUTANG Indonesia berapapun akibat pemerintahan sebelumnya. Sebab saya duga ada yang menghasut keluar bahwa kalau mereka memimpin, hutang NKRI gak bakalan dibayar. Bayar aja, berapapun! Pak Prabowo hanya perlu melampaui trauma dan phobia yang sudah kadung disebar oleh musuh-musuhnya bahwa beliau itu berbahaya dan mengancam. Seolah beliau akan mengacau dan merusak demokrasi dan transisi yang sudah berjalan. Pidato Prabowo malam ini, mungkin mengecewakan pengikut militan. Tapi bagus memberi sinyal bahwa dalam pemerintahannya bersama Sandiuno semua dapat tempat. Bahkan musuh-musuhnya. Itu sejarah Prabowo. Tidak punya kebiasaan balas dendam. Tapi saya tahu, seberapa “serem” dan “bahaya” Prabowo mau digambarkan. Untung Prabowo memilih Sandiuno yang bukan seorang simbol Islam, bisa habis waktu untuk menjelaskan tuduhan bahwa ini adalah kombinasi “nasionalis radikal dan Islam radikal”. Kalau kemarin seorang ulama dipaksakan, Prabowo akan dituduh bersekongkol dengan Islam radikal untuk membentuk khilafah. Lalu rakyat akan ditakutkan bahwa Prabowo ditunggangi oleh teroris dan ekstrimis untuk membajak NKRI. Jenderal merah putih itu akan dilumuri fitnah. Untung calon wapres pilihan Prabowo adalah seorang anak muda @sandiuno yang jejaknya “modern”. Mencari cara untuk membuatnya nampak radikal dan ekstrem susah sekali. Kecewalah segala rekayasa dan matilah semua jurus. MATI KUTU! Tahun 2013-2014 lalu dalam kurun Pilpres 2014 beliau Prabowo dituduh psikopat dan gila oleh seorang mantan jenderal yang punya banyak bisnis dalam rezim ini. Beliau tidak pernah membalas. Semua dianggap sahabat di jalan yang berbeda. Semua tuduhan dalam Pilpres 2014 sudah hilang. Satu-satunya yang belum adalah menempelkan Prabowo dengan cap “Islam radikal”. Hampir saja sukses. Alhamdulilah sekarang, semua tuduhan hilang. Sebuah titik awal Debat Pertama yang akan lengang. Ia akan menang. Selengkapnya di fahrihamzah.com #fahrihamzah
Sebuah kiriman dibagikan oleh Fahri Hamzah (@fahrihamzah) pada
Kemudian, Fahri memberi saran ke segenap tim sukses Prabowo. Fahri meminta agar BPN mendorong Prabowo dan Sandi jika terpilih nanti untuk berkomitmen membayar utang Indonesia yang dibuat oleh pemerintah sebelumnya.
"Sebab saya duga ada yang menghasut keluar bahwa kalau mereka memimpin, utang NKRI nggak bakalan dibayar. Bayar aja, berapapun!," tegas Fahri.
Menurut Fahri, Prabowo hanya perlu melampaui trauma dan phobia yang sudah kadung disebar oleh lawan politiknya bahwa mantan Pangkostrad itu adalah sosok yang berbahaya dan mengancam demokrasi di Indonesia. Meski begitu, Fahri berpendapat, pendukung militan Prabowo kecewa atas pidato yang disampaikan Prabowo dengan tema Indonesia Menang.
Namun demikiran, menurut Fahri, anggapan Prabowo seram dan mengancam itu sirna seketika setelah Prabowo memutuskan untuk menggaet Sandiaga Uno sebagai cawapres. Serta pernyataan Prabowo yang bakal merangkul semua ke dalam kabinet jika ia terpilih menjadi presiden.
"Pidato Prabowo malam ini mungkin mengecewakan pengikut militan. Tapi bagus memberi sinyal bahwa dalam pemerintahannya bersama Sandiuno semua dapat tempat. Bahkan musuh-musuhnya. Itu sejarah Prabowo. Tidak punya kebiasaan balas dendam," ujar Fahri.
"Tapi saya tahu, seberapa “serem” dan “bahaya” Prabowo mau digambarkan. Untung Prabowo memilih Sandiuno yang bukan seorang simbol Islam, bisa habis waktu untuk menjelaskan tuduhan bahwa ini adalah kombinasi “nasionalis radikal dan Islam radikal”. Kalau kemarin seorang ulama dipaksakan, Prabowo akan dituduh bersekongkol dengan Islam radikal untuk membentuk khilafah. Lalu rakyat akan ditakutkan bahwa Prabowo ditunggangi oleh teroris dan ekstrimis untuk membajak NKRI. Jenderal merah putih itu akan dilumuri fitnah," imbuhnya.
Fahri menyebut, Prabowo beruntung karena memiliki cawapres seorang anak muda yang memiliki jejak modern seperti  Sandi. Sosok Sandi akan sulit untuk membuat stigma terhadap Prabowo bahwa ia radikal dan ekstrim.
"Untung calon wapres pilihan Prabowo adalah seorang anak muda @sandiuno yang jejaknya “modern”. Mencari cara untuk membuatnya nampak radikal dan ekstrem susah sekali. Kecewalah segala rekayasa dan matilah semua jurus. Mati kutu!," terang Fahri.
Menurut Fahri, pada periode sebelum pemilu 2014, Prabowo dituduh sebagai sosok psikopat dan gila oleh seorang jenderal yang berada di dalam rezim pemerintah saat ini. Namun, Prabowo tidak pernah membalas fitnah itu dengan fitnah kembali.
"Tahun 2013-2014 lalu dalam kurun Pilpres 2014 beliau Prabowo dituduh psikopat dan gila oleh seorang mantan jenderal yang punya banyak bisnis dalam rezim ini. Beliau tidak pernah membalas. Semua dianggap sahabat di jalan yang berbeda," ungkap Fahri.
Namun, Fahri melanjutkan, segala bentuk fitnah terhadap Prabowo pada 2014 lalu telah hilamg. Momen jelang Pemilu 2019 adalah titik pertama bagi Prabowo untuk bisa menang.
"Semua tuduhan dalam Pilpres 2014 sudah hilang. Satu-satunya yang belum adalah menempelkan Prabowo dengan cap “Islam radikal”. Hampir saja sukses. Alhamdulilah sekarang, semua tuduhan hilang. Sebuah titik awal Debat Pertama yang akan lengang. Ia akan menang," tutup mantan politikus PKS itu. [kumparan.com]

0 Response to "Fahri Hamzah Anggap Pidato Kebangsaan Prabowo Gagal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel