Oh, Ada Kontrak Politik dengan Gerindra Terkait Honorer K2

JAKARTA
- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono ikut merespons rencana
Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) yang akan mengambil sikap politik terkait
dukungan di Pilpres 2019.
Diketahui,
pascagagal bertemu Presiden Joko Widodo saat menggelar aksi damai dan menginap
di depan Istana Merdeka, Jakarta pada 30-31 Oktober, FHK2I menyatakan sikap
akan mendukung calon presiden yang pro Honorer K2.
Bahkan
mereka menjadikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai opsi bila sampai
akhir tahun tak ada keputusan dari Jokowi untuk mengangkat mereka menjadi PNS.
"Saya
sangat senang kalau pegawai honorer K2 menentukan sikap politiknya di Pilpres
2019 nanti," kata Arief merespons sikap FHK2I, saat dikonfirmasi JPNN pada
Rabu (1/11).
Arief
menjelaskan bahwa Prabowo yang diusung Koalisi Adil dan Makmur bersama Cawapres
Sandiaga Uno, telah melakukan kontrak politik dengan buruh maupun pegawai
honorer yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pada
perayaan May Day 2018.
Dijelaskan
dia, dalam kontrak politik itu terdapat 10 poin di mana salah satunya soal guru
honorer.
"Pada
poin keenamnya berbunyi mengangkat guru honorer dan tenaga honorer K2 menjadi
ASN dan memberlakukan upah minimum untuk kategori guru swasta, PAUD, Madrasah
dan Yayasan," jelas Arief.
Dia
menyebutkan, Gerindra sangat terbuka untuk menerima pilihan politik FHK2I untuk
bersama-sama berjuang memenangkan Pasangan Prabowo -Sandi di Pilpres nanti.
"Pak
Prabowo akan berkomitmen dengan kontrak politik yang sudah ditandatanganinya.
Dan pengangkatan pegawai honorer dan guru honorer akan jadi agenda yang
diprioritaskan dalam seratus hari pemerintahan Prabowo - Sandi," tegas
Arief.
Sumber
: jpnn.com
0 Response to "Oh, Ada Kontrak Politik dengan Gerindra Terkait Honorer K2"
Post a Comment