Minta Maaf Prabowo soal Tampang Boyolali Dinilai Tak Tulus

Jakarta,
-- Juru Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir menilai
permintaan maaf yang dilontarkan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto
terkait pernyataan 'tampang Boyolali' bernuansa politis. Ia melihat permintaan
maaf itu bukan berasal dari hati nurani terdalam Prabowo untuk mengakui kesalahannya.
"Bukanlah
minta maaf yang meluncur dari nuraninya, melainkan minta maaf politis, karena
permintaan maaf tersebut dilakukan setelah mengkalkulasi dulu untung
ruginya," kata Inas Rabu (7/11).
Diketahui,
permohonan maaf Prabowo itu disampaikan dalam sebuah video yang diunggah oleh
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar
Simanjuntak.
Inas
yang juga politikus Partai Hanura itu lantas mengungkit kembali berbagai
pernyataan Prabowo lainnya yang bernada kontroversi. Inas mencatat Prabowo pernah menyindir
wartawan dengan ungkapan 'bisa disogok' dan 'tak bisa belanja di mal'.
Selain
itu, Ia juga mencatat Prabowo pernah menyindir 'Bangsa Indonesia naif dan goblok'
serta pernyataan 'elite Jakarta maling semua'.
"Pernyataan-pernyataannya
yang bernada caci maki dan pelecehan yang berulang kali terjadi, maka hal
tersebut sudah menjadi habitnya [kebiasaannya] Prabowo," kata dia.
Inas
pun pesimistis Prabowo mampu mengubah kebiasaannya itu dalam enam bulan ke
depan ketika masa kampanye berlangsung. Bahkan, ia merasa yakin Prabowo bakal
kembali membuat pernyataan kontroversi tersebut dalam waktu dekat.
"Cukup
jelas bahwa kebiasaan ini akan berulang dan berulang lagi, apakah Prabowo mampu
mengerem kebiasaannya ini? Kita lihat dalam 6 bulan ke depan," kata dia.
Secara
terpisah, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani, menyatakan permintaan
maaf capres jagoannya itu tulus meskipun disampaikan melalui video yang
diunggah dalam akun Twitter dan Instagram.
Muzani
kembali menjelaskan pernyataan Prabowo yang dilakukan di hadapan relawan
pendukung tersebut hanya sebatas gurauan.
Prabowo,
kata dia, justru ingin membela masyarakat Boyolali dari keterasingan dan
ketimpangan ekonomi dengan pernyataannya tersebut.
"Bahwa
ada keterasingan antara kemajuan hotel dan gedung-gedung tinggi dengan tingkat
kemiskinan. Pak Prabowo ingin menggambarkan terasing kira-kira seperti
itu," ujar Muzani.
Selain
itu, Muzani menegaskan tidak ada maksud Prabowo melecehkan. Atas dasar itu, dia
menyayangkan ada upaya penggiringan opini dari pihak-pihak tertentu.
"Tidak
ada maksud melecehkan dan merendahkan. Apa maksudnya beliau datang-datang jauh
ke Boyolali untuk merendahkan, enggak ada sama sekali," katanya.
Sumber
: CNN Indonesia
0 Response to "Minta Maaf Prabowo soal Tampang Boyolali Dinilai Tak Tulus"
Post a Comment