Dahnil: Pidato Prabowo Soal Tampang Boyolali Dipolitisasi Kubu Jokowi

Pidato
capres Prabowo Subianto di Boyolali menjadi viral, karena ucapan Prabowo yang
menyebut warga Boyolali, tak pernah masuk hotel mewah di Jakarta. Prabowo
mengatakan, wajah warga Boyolali mungkin akan diusir jika masuk hotel mewah,
karena bukan tampang orang kaya.
Menanggapi
hal itu, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi,
Dahnil Anzar mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah dengan ucapan itu.
Pernyataan Prabowo hanya sebuah candaan kepada pendukungnya di Boyolali.
Menurut
Dahnil, ucapan Prabowo itu ingin menunjukkan bahwa ada ketimpangan sosial di
antara masyarakat saat ini khususnya warga Boyolali.
“Pak
Prabowo bicara konteks kesenjangan dan ketidakadilan ekonomi pada saat itu. Dan
sambil bercanda dengan para pendukung beliau menyebut istilah wajah boyolali
dalam bahasa saling akrab,” kata Dahnil saat dihubungi, Sabtu (3/11).
Menurut
Dahnil, ada pihak yang dengan sengaja ingin mempolitisasi ucapan Prabowo
tersebut. Padahal, menurut dia, ucapan itu sama sekali tidak masalah karena
disampaikan di depan pendukung Prabowo sendiri.
“Dan
pernyataan bercanda dalam pidato yang akrab tersebut agaknya dipolitisasi oleh
kubu petahana,” tutupnya.
Berikut
ini penggalan kalimat yang diucapkan oleh Prabowo Subianto dalam video yang
viral tersebut:
"Hotel-hotel
mewah sebut saja hotel di dunia yang paling mahal ada di Jakarta, ada Ritz
Charlton, ada Waldorf Astoria. Namanya saja kalian enggak bisa sebut, dan
macam-macam itu semua saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel
tersebut. Betul (betul jawab peserta), dan kalau masuk, mungkin kalian diusir,
mungkin tampang-tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang-tampang kalian
tampang Boyolali ini," kata Prabowo dalam pidatonya.
Sumber
: Kumparan.com
0 Response to "Dahnil: Pidato Prabowo Soal Tampang Boyolali Dipolitisasi Kubu Jokowi"
Post a Comment