Aliansi BEM Tolak Pertemuan dengan Jokowi di Istana
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2915819/original/056593400_1568873793-20190919-Jokowi-Terima-Laporan-Hasil-Pemeriksaan-dari-BPK-ANGGA-2.jpg)
Jakarta,
-- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia menolak bertemu
dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat
(27/9). Mereka meminta pertemuan dengan Jokowi dilakukan terbuka agar bisa
disaksikan masyarakat.
"Dilaksanakan
secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi
nasional," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM seluruh Indonesia Muhammad
Nurdiyansyah dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Nurdiyansyah
mengatakan tuntutan mahasiswa telah disampaikan secara jelas di berbagai aksi
maupun media. Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini bukanlah sebuah pertemuan
penuh negosiasi, tetap sikap tegas Jokowi terhadap tuntutan mahasiswa.
"Secara
sederhana, tuntutan kami tak pernah tertuju pada pertemuan, melainkan tujuan
kami adalah Bapak Presiden memenuhi tuntutan," ujarnya.
Nurdiyansyah
meminta Jokowi menyikapi berbagai tuntutan mahasiswa secara tegas dan tuntas.
Ia mengaku belajar dari pertemuan BEM seluruh Indonesia dengan Jokowi empat
tahun lalu di Istana, yang justru membuat gerakan mahasiswa menjadi terpecah
belah.
"Kami
belajar dari proses ini dan tidak ingin menjadi alat permainan penguasa yang
sedang krisis legitimasi publik, sehingga akhirnya melupakan substansi terkait
beberapa tuntutan aksi yang diajukan," tuturnya.
Sebelumnya,
Jokowi mengatakan mengundang perwakilan mahasiswa, terutama yang tergabung
dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Jokowi bakal bertemu mahasiswa di Istana
Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9).
"Besok
kami akan bertemu dengan para mahasiswa terutama dari BEM," kata Jokowi di
Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9).
Jokowi
menghargai aksi demonstrasi yang dilakukan ribuan mahasiswa di sejumlah daerah,
termasuk di Gedung MPR/DPR, Jakarta. Menurutnya, aksi turun ke jalan yang dilakukan
para mahasiswa sebuah bentuk demokrasi di Indonesia.
"Yang
paling penting jangan sampai demo merusak fasilitas umum, anarkis dan merugikan
kita semua, saya rasa itu," tuturnya.
Gelombang
aksi yang makin intens digelar di sejumlah wilayah Indonesia sejak Senin (23/9)
lalu. Mereka menyuarakan tuntutan-tuntutan yang sama, antara lain penolakan
RKUHP dan pembatalan revisi UU KPK.
Di
beberapa daerah, termasuk di Jakarta, demo mahasiswa itu berujung ricuh ketika
polisi berusaha membubarkan massa. [CNN Indonesia]
0 Response to "Aliansi BEM Tolak Pertemuan dengan Jokowi di Istana"
Post a Comment