Sampaikan Visi Indonesia, Jokowi Dinilai Tampil Makin Percaya Diri

Jakarta
- Joko Widodo (Jokowi) tampil sebagai Presiden Terpilih 2019-2024 dan
menyampaikan pidato Visi Indonesia. Jokowi dinilai lebih percaya diri, kuat,
dan tegas ketimbang penampilannya pada awal pemerintahan 2014-2019. Namun tetap
ada persamaan muatan visi dengan 2014, yakni soal revolusi mental.
"Yang
membedakan adalah karakter presidensial Jokowi tampak lebih kuat dibanding
2014. Sekarang jauh lebih confident (percaya diri)," kata Direktur
Presidential Studies-DECODE UGM Nyarwi Ahmad, kepada wartawan, Senin
(15/7/2019).
Nyarwi
memahami, penampilan percaya diri Jokowi bisa ditafsirkan macam-macam
tergantung citarasa subjek yang melihat. Sebagian orang bisa melihat
kepercayaan diri Jokowi adalah cerminan sikap tegas, terlihat dari penggunaan
kata 'harus' yang bertebaran di pidatonya. Tapi sebagaian yang lain bisa saja
menilai Jokowi terkesan otoriter.
"Ini
tafsir yang terbuka. Tapi menurut saya tidak ada alasan untuk menilai Jokowi
otoriter, itu yang muncul adalah ketegasan, lewat pernyataannya untuk menghapus
pungli, reformasi birokrasi, dan sebagainya," kata Nyarwi.
Gaya
Jokowi dilihatnya sebagai kombinasi model persuasif dan model instruktif. Itu
adalah gaya seorang Presiden sepenuhnya. Jokowi tampil memposisikan diri
sebagai pilihan rakyat.
Dia
menyoroti kalimat penutup pidato Jokowi, "Ini bukanlah tentang aku atau
kamu, juga bukan kami atau mereka, bukan soal barat atau timur, bukan selatan
atau utara, sekarang bukan saatnya memikirkan itu semua tapi ini saatnya
memikirkan tentang bangsa kita bersama, jangan pernah ragu untuk maju karena
kita mampu jika kita bersatu."
Kalimat
itu menjadi pembanding tingkat kepercayaan diri Jokowi kini dan waktu
sebelumnya. "Pada konteks kampanye kemarin kalimat seperti itu susah
disampaikan, karena ada polarisasi dan himpitan basis elektoral Jokowi yang
makin menipis," kata Nyarwi.
Aspek
yang tidak berubah sejak 2014 adalah soal revolusi mental. Istilah 'revolusi
mental' memang sama sekali tidak disebut. "Istilah itu tidak muncul,"
kata dia.
Meski
revolusi mental tak disebut, namun revolusi mental menjadi tema dasar yang
diuraikan secara deduktif lewat penalaran. Penalaran dipandu lewat uraian
mengenai prioritas pembanguna infrastruktur, pengutamaan pembangunan SDM,
reformasi birokrasi, penggunaan APBN, dan soal ideologi Pancasila. Revolusi
mental disampaikan bukan sebagai jargon seperti pidato tahun 1945, tapi lewat
pidato yang membangun argumen penguat.
"Kalau
ditarik benang merahnya, ini revolusi mental Jilid II, tapi disampiakan dengan
cara yang lebih baik, lebih terurai. Dulu, penyampaian revolusi mental tidak
mudah karena seolah-olah Jokowi hanya memberikan cek kosong," kata Nyarwi.
Istilah
revolusi mental memang bagus, namun kata Nyarwi itu juga seperti 'empty
signifiers' atau 'penanda yang kosong', istilah yang digunakan filsuf Ernesto
Laclau. Istilah itu seperti tak bisa dimaknai secara penuh karena tergantung
bagaimana subjek memaknainya. Justru dengan begitulah istilah itu bisa elastis.
Empty
signifier (penanda kosong) ini dilihatnya mewujud pada istilah 'oposisi' yang
dikemukakan Jokowi dalam pidato. Jokowi mempersilakan oposisi ada namun oposisi
yang tidak menimbulkan dendam. Istilah oposisi bisa dimaknai menurut
masing-masing penafsir, termasuk Jokowi dan politikus lain yang tidak setuju.
"Jokowi
tampak tegas mendukung adanya oposisi. Bahwa oposisi harus sesuai dengan norma
ketimuran, dia tekankan demokrasi yang berkeadaban, ini empty signifier
lagi," kata Nyarwi.
Visi
Indonesia itu dinilai Nyarwi tak akan mudah diwujudkan, apalagi ketika
kebijakan politik tidak bisa memuaskan semua kelompok. "Ini tantangan yang
tidak mudah," kata dia.
Dia
melihat ada yang absen dalam pidato Visi Indonesai Jokowi. Meski Jokowi
berbicara sebagai Presidne Terpilih, namun yang hadir sebagian besar hanya
merupakan pendukungnya saja, maksudnya politikus partai dan relawan
pendukungnya.
"Akan
lebih bagus kalau yang diundang bukan hanya pendukungnya, tapi semua, termasuk
yang menjadi pendukung Pak Prabowo," kata Nyarwi. [detik.com]
0 Response to "Sampaikan Visi Indonesia, Jokowi Dinilai Tampil Makin Percaya Diri"
Post a Comment