PA 212 Siap di Garis Terdepan Hadang Ahok Jadi Menteri Maupun Wakil Rakyat di Negeri Mayoritas Muslim
Munculnya
nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam bursa calon menteri di kabinet
Jokowi – Ma’ruf Amin, mendapat penolakan keras dari Persaudaraan Alumni alias
PA 212.
Kepala
Divisi Hukum Persaudaraan Alumni (PA) Damai Hari Lubis mengatakan, pihaknya sangat
tak setuju apabila Ahok yang merupakan mantan terpidana kasus penistaan agama,
ditunjuk sebagai menteri.
“Bila
ada gagasan Ahok mendapatkan kursi di kabinet pemerintahan Jokowi, tentu
pastinya PA 212 keberatan, karena historis penghinaaannya terhadap kitab suci
Alquran, maka menurut kami tak layak baginya untuk duduki jabatan politis
eksekutif atau menteri maupun jabatan setingkat menteri,” kata dia kepada JPNN,
Kamis (25/7).
Sama
halnya apabila Ahok suatu saat maju sebagai caleg di pemilu 2024 mendatang. PA
212 akan ada di garis terdepan menolaknya.
Dia
menerangkan, Ahok telah terbukti menyakiti umat Islam, tak hanya di Indonesia,
tetapi di seluruh dunia karena menghina Alquran.
“Terbukti
majelis hakim sudah menghukumnya dan bukti vonis serta eksekusi hukuman juga
sudah dijalankannya,” tambah Damai.
Namun,
kata Damai, hukum positif di Indonesia tidak melarang Ahok dan semua mantan
napi untuk berkarya, termasuk di lembaga legislatif. Namun, ditegaskan lagi, PA
212 tidak rela jika suatu saat ini Ahok menjadi wakil rakyat.
“Kami
menolak Ahok untuk mewakili suara rakyat yang mayoritas muslim di negeri ini,”
tandas Damai. [jpnn.com]
0 Response to "PA 212 Siap di Garis Terdepan Hadang Ahok Jadi Menteri Maupun Wakil Rakyat di Negeri Mayoritas Muslim"
Post a Comment