PA 212 Sebut Prabowo Perusak, PSI: Bila Tak Diperlukan Lagi, Kalian Diinjak

Politikus
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menganggap jika Prabowo Subianto-Sandiaga
Uno, eks pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2019 telah dimanfaatkan untuk
kepentingan dengan kelompok radikal. Hal itu disampaikan Guntur Romli
menanggapi pernyataan Ketua PA 212 Slamet Maarif yang merasa ormasnya hanya
dijadikan alat perjuangan Prabowo.
"Sekarang
kalian @prabowo @sandiuno tahu rasa berkoalisi dengan kelompok radikal,"
kata Guntur melalui akun Twitter @GunRomli pada Jumat (19/7/2019).
Menurut
Guntur, Prabowo - Sandiaga hanya dimanfaatkan sesaat untuk kepentingan PA 212
selama Pilpres 2019 berlangsung. Prabowo - Sandiaga malah disebut Guntur
menjadi tidak berguna karena kalah di Pilpres 2019.


"Bila
kalian sudah tidak diperlukan, maka kalian akan diinjak-injak! Baikan disebut
sebagai 'alat rusak," tandasnya.
Untuk
diketahui, Slamet Maarif sebelumnya membongkar alasan lembaganya ikut terjun
dalam konstestasi Pilpres 2019. Mereka mendukung Prabowo - Sandiaga bukan tanpa alasan. Ia menyebut,
Prabowo dan Sandiaga adalah alat perjuangan PA 212.
Hal
tersebut disampaikan Slamet Maarif dalam diskusi sharing informasi untuk sesama
pejuang di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (10/7/2019).
Video
tersebut diunggah oleh akun YouTube Pecinta Habib Rizieq Syihab pada 13 Juli
2019 dan kekinian mulai ramai menjadi sorotan publik.
Secara
terang-terangan, Slamet Maarif menegaskan bila partai politik, Badan Pemenangan
Nasional (BPN) dan Prabowo - Sandi menjadi alat kendaraan bagi PA 212 untuk
kepentingan PA 212.
"Karena
kemarin kita ikut dalam perpolitikan sebagai alat dan perjuangan kita,"
kata Slamet Maarif seperti dikutip Suara.com, Senin (15/7/2019).
"Sekali
lagi, kemarin itu partai-partai, BPN, Prabowo-Sandi itu adalah alat kendaraan
perjuangan kita untuk menegakkan spirit 212," imbuh Slamet Maarif.
[Suara.com]
0 Response to "PA 212 Sebut Prabowo Perusak, PSI: Bila Tak Diperlukan Lagi, Kalian Diinjak"
Post a Comment