Gerindra Kerap Sudutkan Jokowi tetapi Mau Masuk Pemerintahan? Kiai Maman: Menyakitkan
JAKARTA
- Anggota Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maman Imanulhaq
mengaku tak setuju jika kelak Partai Gerindra masuk ke gerbong pemerintahan
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, pertemuan antara Presiden Jokowi
dengan Prabowo Subianto bukan berarti Gerindra harus masuk ke pemerintahan.
Kiai
Maman mengatakan, selama setahun ini Gerindra dan mitra koalisinya yang
mengusung Prabowo Subiant - Sandiaga S Uno selalu menyudutkan Jokowi yang
berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin. Selain itu, Tim Kampanye Nasional (TKN)
Jokowi - Ma’ruf juga harus menghadapi narasi kecurangan yang disuarakan kubu
Prabowo - Sandi.
Karena
itu Maman mengatakan, jika tiba-tiba Gerindra gabung ke pemerintahan maka hal
itu akan menyakitkan para pendukung Jokowi - Ma’ruf. “Menyakit relawan dan
sebagainya. Ini menganggu demokrasi,” kata Maman dalam diskusi Ngebut Munas
Parpol Jelang Kabinet Baru di Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).
Direktur
Relawan TKN Jokowi - Ma’ruf itu menambahkan, rekonsiliasi antara Jokowi dengan
Prabowo tak semestinya menjadi pintu bagi Gerindra dan mitra koalisinya di
Pilpres 2019 untuk memperoleh jabatan di pemerintahan 2019-2024. Menurutnya,
demokrasi justru akan sehat jika Gerindra dan mitra koalisinya beroposisi
terhadap Jokowi.
Lebih
lanjut Kiai Maman mengatakan, ada pesan simbolik dari pertemuan Jokowi dengan
Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus. Kedua tokoh yang bersaing di Pilpres 2019
itu juga naik MRT bareng.
“Semacam
pesan simbolik dari Jokowi bahwa kita satu rel menjaga konstitusi, NKRI,
Pancasila, dan gerbong kita tetap berbeda. Ada gerbong eksekutif dan oposisi.
Kami pun nanti ada visi sama dengan Gerindra, PAN, untuk menguatkan republik
ini,” papar Maman. [jpnn.com]
0 Response to "Gerindra Kerap Sudutkan Jokowi tetapi Mau Masuk Pemerintahan? Kiai Maman: Menyakitkan"
Post a Comment