Quick Count Dituding Curang, Bos Charta Politika Yunarto Wijaya Diteror Ditembak Sniper

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia
Yunarto Wijaya mengakui banyak diteror setelah lembaganya menggelar hitung
cepat perolehan suara Pilpres 2019, yang menunjukkan Capres Cawapres nomor urut
1 Jokowi – Maruf Amin unggul atas Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Yunarto menuturkan, teror ancaman ditujukan
kepadanya setelah marak tudingan lembaga survei sengaja mengunggulkan Jokowi –
Maruf Amin ketimbang Prabowo – Sandiaga.
Teror yang diterimanya terutama ancaman melalui
pesan WhatsApp. Ia mengakui sudah memblokir 100 nomor ponsel yang mengirimkan
ancaman via WA.
“Ancaman terornya macam-macam lah, dilaknat
lah, mau diserang sniper lah, ya itu saja sih,” kata Yunarto di Bareskrim
Siber, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Namun, Yunarto berujar kedatangan dirinya ke
Bareskrim bukan untuk melaporkan rangkaian teror terhadap dirinya.
“Tapi saya datang bukan buat melaporkan teror.
Ini pelaporan yang sebenarnya sebelum pemilu, walaupun semakin menjadi-jadi
setelah hitung cepat dipublikasikan,” tuturnya.
Sebelumnya, Yunarto menyambangi Bareskrim Siber
Mabes Polri guna melaporkan sejumlah akun yang menyebarkan bidik layar obrolan
palsu mengatasnamakan dirinya.
Yunarto mengatakan, sedikitnya ada empat akun
media sosila baik Facebook, Instagram, dan Twitter yang diduga menjadi penyebar
pertama chat palsu tersebut.
Ia sendiri berujar, chat palsu mengatasnamakan
sirinya sudah mulai beredar tiga hari sebelum pelaksanaan Pemilu pada 17 April
2019.
Selain menyebarkan chat palsu, kata Yunarto,
pelaku juga menyebarkan nomor pribadi miliknya ke berbagai pihak. [Rancah.com]
0 Response to "Quick Count Dituding Curang, Bos Charta Politika Yunarto Wijaya Diteror Ditembak Sniper"
Post a Comment