Ketika Kandidat Wagub DKI dari PKS Kembali Ditolak

JAKARTA,
- Sebuah spanduk penolakan terhadap calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta
muncul di pagar DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa
(26/2/2019). Spanduk berwarna hijau itu bertulis, "KITE MENOLAK WAGUB DKI JAKARTA DARI PKS" dan tertanda
dari Forum Betawi Rempug (FBR).
Ketua
Umum FBR Luthfi Hakim membenarkan spanduk itu mewakili sikap ormas yang
dipimpinnya.
"Iya
betul, kami nolak aja, emang enggak boleh?" kata Luthfi ketika dikonfirmasi.
Luthfi
enggan mengomentari dua sosok kandidat wagub DKI yang akan dipilih, yakni Agung
Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Ia mengaku belum mengenal dua sosok itu. Luthfi
menilai sosok wakil gubernur DKI seharusnya dikenal masyarakat. Menurut Luthfi,
dalam penentuan wagub, meskipun pada akhirnya anggota dewan yang memilih,
partai tetap harus melibatkan masyarakat.
"Meskipun
nantinya DPRD yang memutuskan tapi kan tetap harus masyarakat kenallah,"
ujar Luthfi.
Jalin
komunikasi
Ketua
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Syakir
Purnomo mengatakan, pihaknya langsung berkomunikasi dengan FBR terkait sikap
penolakan itu.
"Alhamdulillah,
kami sudah berkomunikasi dengan saudara kami di FBR," kata Syakir melalui
pesan singkat, Selasa.
Syakir
meyakini sebenarnya FBR satu perjuangan dengan PKS. Ia berjanji akan menjalin
silaturahim dengan FBR.
"Kami
yakin saudara-saudara kami di FBR sangat mencintai PKS, sebagai kawan
seperjuangan," ujarnya.
Pihaknya
berharap pendekatan tersebut membuat FBR mendukung cawagub DKI dari PKS.
"Insya
Allah, silaturahim dan komunikasi yang baik serta saling men-support akan
membawa banyak kebaikan dan kemanfaatan bagi warga Jakarta," ujar Syakir.
Bukan
yang pertama
Sebelum
ditolak oleh unsur masyarakat, kedua kandidat wagub PKS sempat juga ditolak
partai-partain lain di DPRD sejak nama keduanya digulirkan September 2018. Para
anggota Dewan itulah yang nanti menentukan siapa wagub DKI yang akan dipilih
untuk menggantikan Sandiaga Uno.
Ketua
Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali pernaha mengatakan, pihaknya baru mengetahui
kedua kandidat dari media.
"Kalau
tanya kepada Golkar, Golkar tidak kenal. Saya sudah diskusikan ini kepada
institusi partai dan fraksi, kami tidak kenal Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto,
baru tahu dari media," ujar Ashraf dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta
Pusat, pada 19 Desember 2018.
Pada
Januari 2019, Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Mohamad Ongen Sangaji mengatakan,
pihaknya bakal menolak tiga kandidat wagub yang saat ini diajukan PKS. Ongen
menilai, ketiganya belum teruji dan tak paham masalah Jakarta.
"Masak,
kami disuruh memilih orang yang memiliki track record-nya tak jelas. Ingat, DKI
memiliki APBD besar. Kalau salah bisa bahaya. Jangan samakan DKI dengan
provinsi lain atau kelas wali kota. Permasalahannya beda," kata Ongen pada
7 Januari 2019.
Ketua
Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas menyampaikan hal serupa. Dia mengatakan, Fraksi PKB
sama sekali tidak mengetahui rekam jejak tiga kandidat yang diusulkan PKS.
"Kami
benar-benar enggak tahu, bagaimana mau ngomong track record," ucap
Hasbiallah.
Ketua
Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus juga pernah mengatakan, fraksinya
cenderung tidak akan memilih calon-calon yang tidak dikenal dan diketahui rekam
jejaknya.
"Kalau
kami enggak kenal, masak kami pilih, kan jadi aneh. Bisa jadi (tidak memilih),
masak memilih yang tidak dikenal," ujar Bestari.
PKS
merespon penolakan itu dengan sowan ke kantor fraksi-fraksi di DPRD. PKS
berusaha memperkenalkan kandidat wagubnya.
Kini,
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta dan
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI telah menandatangani surat
penetapan calon wakil gubernur DKI. Kedua partai sepakat untuk mencalonkan
Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai wagub DKI.
PKS
dan Gerindra selanjutnya akan menyerahkan surat penetapan calon itu kepada
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies kemudian harus menyerahkan dua nama
itu ke DPRD DKI Jakarta.
Anggota
PPRD lalu memilih salah satu dari dua orang itu untuk menjadi wakil gubernur
DKI menggantikan Sandiaga Uno. Sandiaga telah mengundurkan diri karena maju
sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019. [KOMPAS.com]
0 Response to "Ketika Kandidat Wagub DKI dari PKS Kembali Ditolak"
Post a Comment