Rasanya Baru Sekarang Kami Benar benar Memiliki Presiden

Sungguh.
Ini bukan kabar hoax. Bukan pula karena Presiden Jokowi meminta pendukungnya
untuk mensosialisasikan capaian keberhasilan pembangunan di bidang infrastruktur.
Bukan. Ini fakta yang langsung disuarakan rakyat akar rumput di pelosok desa.
Secara spontan. Dan dari hatinya yang paling dalam.
“Rasanya
baru sekarang ini kami merdeka, dan merasa memiliki Presiden,” kata Mang Obon
(75) warga Desa Sukamaju, kecamatan Pagerageung, kabupaten Tasikmalaya.
Betapa
tidak. Karena warga di kampung tersebut baru sebulan ini merasakan program
pembangunan yang sungguh-sungguh nyata merata. Terutama pembangunan
infrastruktur sebagai urat nadi perekonomian.
Inilah
kisahnya.
Apabila
suatu saat ada di antara pembaca berkunjung ke wilayah sebelah utara kabupaten
Tasikmalaya, misalnya akan menuju ke pondok Pesantren Suryalaya, kecamatan
Pagerageung. Sebagaimana yang beberapa waktu berselang pernah dikunjungi
Prabowo Subianto. Untuk mencari dukungan tentu saja.
Bahkan
kalau berniat melanjutkan perjalanan ke arah timur lagi, yakni ke obyek wisata
religi Situ Panjalu, yang termasuk
wilayah kabupaten Ciamis, yang pernah dikunjungi Presiden Abdurrahman
Wahid, maka tak akan salah lagi Anda akan menemukan dua jalur jalan untuk
menuju ke arah tempat-tempat tersebut.
Saat
keluar dari jalan nasional di pertigaan kampung Tagog, desa Pamoyanan,
kecamatan Ciawi, kemudian memasuki jalan provinsi ke arah timur, maka lebih
kurang satu kilometer kemudian, tepat di kampung Pasung, desa Pamoyanan, akan
ditemui pula pertigaan.
Nah,
di pertigaan itu kalau Anda mengikuti jalan yang lurus, alias keluar dari jalan
provinsi, Anda telah memasuki jalan kabupaten yang merupakan jalan alternatif
dengan tujuan ke arah pondok pesantren Suryalaya, dan obyek wisata Situ Panjalu
juga.
Jangan
khawatir Anda bakal tersesat, atau menemui kendala karena jalannya rusak berat,
sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Karena di tahun anggaran 2018 ini jalan
kabupaten tersebut sudah dihotmix secara permanen.
Ihwal
jalan kabupaten ini pula yang akan penulis sampaikan.
Jalan
yang membentang sepanjang lebih kurang enam kilometer itu pembangunannya
termasuk tersendat-sendat. Dalam tempo cukup lama baru satu kilometer saja yang
diaspal. Kemudian tiga tahun terahir bertambah satu kilometer. Ditambah satu
kilometer terahir manakala kita kembali memasuki wilayah pondok peantren
Suryalaya.
Kenapa?
Alasan
klasik Pemkab Tasik yang selalu didengar warga, tak lain dan tak bukan karena
PAD (pendapatan asli daerah) yang minim. Kalaupun ada warga yang berani
nyeletuk bertanya, kenapa tidak mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi atawa
pusat? Maka jawabnya berkelindan dalam ketidakjelasan.
Sehingga
sisa jalan sekitar tiga kilometer lagi tetap saja rusak parah. Karena berbatu
campur tanah belaka. Terlebih bila tiba musim hujan, bakal ditemui banyak
kubangan air. Laiknya kolam kecil di tengan jalan.
Terlebih
lagi bila memasuki kampung Sukasari, Desa Sukamaju. Anda jangan coba-coba
mengendarai mobil jenis sedan, atawa sepeda motor matik. Pasalnya di sepanjang
kampung itu sama sekali belum tersentuh bau aspal. Sejak jalan itu dibuat nenek
moyang mereka hingga peringatan HUT ke-73 kemerdekaan negara ini kemudian.
Baru
menjelang ahir tahun 2018 ini, tepatnya pada Nopember kemarin, wajah-wajah
rakyat di sekitar jalur jalan itu tampak sumringah. Melalui uluran tangan Drs.
H. Iyod Mintaraga, MPA, putra asli Tasikmalaya utara, anggota DPRD Provinsi
Jawa Barat dari partai Golkar, ahirnya seluruh jalur jalan kabupaten tersebut
bisa dihotmix.
Warga
di kampung itu tahu pasti. Partai Golkar adalah anggota koalisi pendukung
pemerintahan Presiden Jokowi. Sebagaimana dikatakan Mang Obon, karena Presiden
Jokowi melalui H. Iyod juga, jalur jalan kabupaten yang melintas di kampungnya
sekarang ini tak kalah bagusnya dari jalanan di kota besar.
Mang
Obon pun, akunya, tak kesulitan lagi memasarkan hasil palawijanya ke pasar di
kota kecamatan.
“Merdeka!”
teriaknya parau, seraya menjabat tangan penulis dengat begitu eratnya.
Sumber
: pepnews.com
0 Response to "Rasanya Baru Sekarang Kami Benar benar Memiliki Presiden"
Post a Comment