Disebut Tak Bisa Ngaji dan Salat, Prabowo Gebrak Meja di Depan Ulama

Mantan
Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Usamah Hisyam menceritakan ketegangan
saat rapat awal Ijtima Ulama I. Dalam rapat itu, kata Usamah, Calon Presiden
nomor urut 02 Prabowo Subianto beberapa kali menggebrak meja sehingga membuat
suasana dalam forum yang digagas GNPF Ulama itu hening.
Menurutnya,
suasana forum itu tiba-tiba tegang setelah Prabowo berbicara dengan nada keras.
Dia menyampaikan, Prabowo protes karena masih ada pihak yang meragukan kualitas
keislamannya termasuk kemampuannya dalam mengaji dan menjadi imam salat.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat dipersilahkan berbicara dalam rapat
yang dipimpin Ketua Dewan Penasihat PA 212 Amien Rais.
Tak
hanya dihadiri sejumlah perwakilan organasisasi Islam, sejumlah partai
pendukungnya seperti Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Eddy Soeparno,
dan Sekjen PBB Afriansyah Ferry turut hadir dalam forum yang digelar Hotel
Sultan, Jakarta pada 16 September 2018 lalu.
Momen
itu terjadi sepekan sebelum Ijtima' Ulama digelar pada 16 September 2018,
ketika Dewan Penasihat Alumni 212 menggelar forum di Hotel Sultan, Jakarta.
Pertemuan itu digelar untuk menentukan calon presiden yang layak didukung dan
kemudian akan disampaikan pada forum Ijtima Ulama
"Yang
sangat mengejutkan, ia berbicara sambil meninju keras meja rapat di depannya,
sampai lima kali tinju, sehingga para ulama dan tokoh-tokoh yang hadir
terperangah. Suasana menjadi tegang," kata Usamah seperti dikutip dari
laman Muslim Obsession dengan judul 'Prabowo Marah Meninju Meja, Para Ulama
Terperangah' pada Rabu (19/12/2018).
Setelah
Prabowo meluapkan emosi dalam forum tersebut, kata Usamah, seluruh perwakilan
yang hadir dalam Itjima Ulama tak bisa berbuat apa-apa termasuk bermusyawarah
untuk mencari kandidat lain selain Prabowo sebagai capres di Pilpres 2019.
Akhirnya, kata dia seluruh perwakilan dari ormas termasuk PA 212 secara resmi
rekomendasikan Prabowo menjadi calon tunggal capres pilihan Itjima Ulama I
"Tak
ada lagi musyawarah, apalagi voting. Saya juga tak bisa berbuat apa pun lagi.
Kecuali terpekur, bagaimana bila suasana rapat kabinet seperti itu? Wallahu
alam," tuturnya.
Menurut
Usamah, awalnya Capres yang diusung PA 212 adalah pimpinan FPI Habib Rizieq
Shihab. Sebab, Rizieq karerna dianggap merupakan pemimpin yang benar-benar
menjalani kewajiban dan sunnahnya sebagai umat beragama muslim. Namun, kata
Usamah, Habib Rizieq menolaknya.
Dia
menambahkan, jika sejumlah tokoh pendukung Rizieq yang menolak ditetapkannya
hasil mukadimah tidak mendapatkan undangan sebagai peserta Ijtima Ulama.
"Mereka
tak diundang dalam ijtima ulama, termasuk saya. Itulah permainan politik
tingkat tinggi panitia dengan menggunakan baju ijtima ulama," pungkasnya
Sumber
: Suara.com
0 Response to "Disebut Tak Bisa Ngaji dan Salat, Prabowo Gebrak Meja di Depan Ulama"
Post a Comment